Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Di Tengah Perang Dagang, Cina Impor Beras Perdana dari AS

Untuk pertama kalinya, di tengah perang dagang kedua negara, importir swasta Cina mengimpor beras dari AS.

4 Juli 2019 | 09.11 WIB

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]
Perbesar
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, di tengah perang dagang sengit, Cina malah mengimpor beras dari Amerika Serikat. Importir swasta Cina dilaporkan telah membeli dua kontainer atau sekitar 40 ton beras grade medium dari Sun Valley Roce di California. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rabu 3 Juli 2019, juru bicara USA Rice, sebuah kelompok dagang yang mempromosikan penjualan biji-bijian AS, Michael Klein mengatakan, beras AS digiling dan dikemas ke dalam kantong untuk digunakan konsumen dan layanan makanan. Sun Valley Rice berharap kesepakatan itu menjadi dasar untuk lebih banyak penjualan beras AS ke China di masa mendatang, kata para perwakilan.

Tidak  jelas apakah pembelian beras itu isyarat niat baik setelah pertemuan Trump-Xi di KTT G20 di Osaka tempo hari. Kesepakatan beras tersebut menyusul penjualan 544.000 ton kedelai AS ke Cina yang dikonfirmasi minggu lalu oleh Departemen Pertanian AS, penjualan terbesar sejak Maret.

Cina sendiri adalah konsumen beras terbesar di dunia. Setiap tahunnya, Cina menghasilkan 148,5 juta ton biji-bijian pada tahun pemasaran 2018/19 dan mengimpor 3,5 juta ton. Sementara Amerika Serikat menghasilkan 7,1 juta ton beras pada tahun 2018 dan mengekspor kurang dari tiga juta ton.

Sebelum Trump mengobarkan perang dagang, Cina adalah pembeli utama kedelai dan babi AS. Presiden AS Donald Trump, Senin 1 Juli 2019 lalu mengatakan bahwa Cina telah sepakat untuk melakukan pembelian baru atas produk pertanian AS setelah dia bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Para pejabat China setuju untuk mengizinkan impor beras AS pada Juli 2017, setelah bertahun-tahun negosiasi. Tapi sengketa perdagangan yang hampir setahun terakhir antara kedua negara mengancam penjualan pertama.

"Itu tampak tidak pasti bagi kami untuk sementara waktu, dengan permusuhan perang dagang bolak-balik ... Kami akan memiliki pasar, dan melihatnya direnggut, atau begitulah yang kami pikir," kata Klein Rabu.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus