Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Diduga Kena Ransomware, BRI Pastikan BRImo, QLola, ATM dan Layanan Lain Beroperasi Lancar

BRI memastikan data dan dana nasabah aman serta masyarakat dapat bertransaksi secara normal.

19 Desember 2024 | 09.36 WIB

Ilustrasi ATM Bank BRI. ANTARA
Perbesar
Ilustrasi ATM Bank BRI. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memastikan data dan dana nasabah aman serta masyarakat dapat bertransaksi secara normal. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha melalui akun resmi Instagram BRI pada Rabu malam, 18 Desember 2024, merespons isu dugaan serangan ransomware yang beredar di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” kata Arga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lebih lanjut, Arga menyampaikan bahwa nasabah tetap dapat menggunakan seluruh sistem layanan perbankan BRI, termasuk layanan perbankan digital seperti BRImo, QLola, ATM/CRM, dan layanan BRI lainnya seperti biasa dengan keamanan data yang terjaga.

BRI, kata Arga, juga menegaskan sistem keamanan teknologi informasi yang dimiliki bank BUMN tersebut telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.

“Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi nasabah tetap terlindungi,” ucap Arga.

Adapun sebelumnya, pada Rabu malam, 18 Desember 2024, beredar informasi mengenai kebocoran data BRI di media sosial.

Akun X (Twitter) @H4ckManac membagikan informasi bahwa BRI terkena serangan ransomware yang dilakukan oleh kelompok peretas Bashe. Informasi serupa juga dibagikan oleh akun X lainnya seperti @FalconFeedsio.

Pengguna @H4ckManac menyatakan data-data yang diretas oleh Bashe antara lain data pribadi, data klien, dan data keuangan. Menurut informasi tersebut, peretas meminta pembayaran tebusan kepada BRI dengan batas waktu hingga 23 Desember 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus