Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dirut BSI Ungkap Kondisi Bank Nasional: Simpanan Nambah, Kredit Lemah

Hery Gunardi menyoroti Dana Pihak Ketiga (DPK) alias tabungan di perbankan nasional tumbuh sejak 2018 tapi tidak dengan kredit

30 Juli 2021 | 11.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bank Syariah Indonesia. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi menyoroti Dana Pihak Ketiga (DPK) alias tabungan di perbankan nasional terus tumbuh sejak 2018. Tapi, pertumbuhan DPK ini tidak diimbangi oleh penyaluran kredit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekarang beberapa pengusaha saya rasa masih memarkir uangnya dalam bentuk simpanan, tidak ekspansi," kata Hery dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini, kata Hery, tidak lepas dari menurunnya permintaan kredit. Banyak pengusaha dinilai masih wait and see sambil melihat perbaikan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam catatan Hery, DPK perbankan nasional tumbuh dari posisi Rp 5.731 triliun (tumbuh 6,49 persen yoy) pada 2018 menjadi Rp 6.916 triliun (tumbuh 10,88 persen) pada April 2021.

Sementara pembiayaan kredit terus menurun. Dari Rp 5.402 triliun (tumbuh 11,73 persen yoy) pada 2018, sempat naik menjadi Rp 5.736 pada 2019. Tapi setelah itu terus turun menjadi Rp 5.607 triliun (tumbuh minus 2,19 persen yoy).

Dari kondisi ini, kata Hery, dapat terlibat bahwa DPK tumbuh hingga dua digit. Tapi sebaliknya, pertumbuhn kredit masih rendah. Sehingga, bank jadinya harus menanggung biaya dana ini.

Kondisi yang baik itu, kata Hery, yaitu antara aset dan labilitas seimbang. "Ini dari sisi liabilitas tumbuh tinggi, sementara penyaluran pembiayaannya mengalami hambatan," ujarnya.

Kondisi hampir sama juga terjadi pada DPK perbankan syariah yang terus tumbuh. Dari Rp 380 triliun (tumbuh 11,2 persen yoy) pada 2018 menjadi Rp 484 triliun (tumbuh 14,08 persen) pada April 2021.

Kredit masih naik, tapi pertumbuhannya semakin kecil. Dari Rp 329 triliun (tumbuh 12,2 persen yoy) pada 2018 menjadi Rp 400 triliun (tumbuh 7,86 persen) pada April 2021.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus