Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan komitmennya untuk menindak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terbukti melakukan praktik curang. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (Tanggal), setelah dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat.
Simon mengungkapkan bahwa sejak memberikan kontak pelayanan masyarakat melalui nomor pribadinya, ia menerima banyak pengaduan terkait SPBU nakal.
"Saya juga mengakui banyak mendapat hujatan, saya terima sebagai bagian dari perbaikan kita, banyak juga mendapat apresiasi, dukungan, dan laporan mengenai praktik-praktik curang di SPBU," ujarnya.
Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, Pertamina akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH) guna memastikan tidak ada lagi kecurangan yang merugikan masyarakat. Selain itu, sebagai langkah responsif dalam menangani kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang, Pertamina telah membentuk Crisis Center untuk mengintegrasikan informasi dan koordinasi lintas subholding.
Modus SPBU Nakal
Beberapa modus kecurangan SPBU yang telah terungkap dan dikenai sanksi antara lain.
1. Pengurangan Volume BBM dengan Alat Elektronik
Pada Desember 2024, Simon Aloysius Mantiri mengungkap kecurangan yang dilakukan sejumlah SPBU di Yogyakarta. Modusnya menggunakan alat elektronik khusus yang mampu mengurangi jumlah BBM yang dialirkan ke kendaraan. "Ada soket di dekat tempat listrik dan semacam charger yang terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian BBM," jelas Simon. Alat ini mampu mengurangi 300 mililiter setiap pengisian 20 liter BBM, sehingga konsumen tidak mendapatkan takaran yang seharusnya.
2. Pemalsuan BBM Pertamax
Pada Maret 2024, Bareskrim Polri mengungkap kasus pemalsuan BBM Pertamax yang dijual di empat SPBU di Tangerang, Jakarta Barat, dan Depok. Modusnya adalah mencampurkan BBM jenis Pertalite dengan zat pewarna biru agar menyerupai Pertamax. Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini dan menyita 29.046 liter Pertamax palsu dari empat SPBU yang terlibat.
Simon Aloysius Mantiri berjanji bahwa Pertamina akan terus memperbaiki tata kelola bisnisnya agar kepercayaan masyarakat dapat kembali pulih. "Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri," tegasnya. Ia juga meminta kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa masih banyak sosok di Pertamina yang berkomitmen untuk kepentingan rakyat dan kemajuan perusahaan.
Ikhsan Reliubun, Hammam Izzuddin, dan RR Ariyani turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Dirut Pertamina Mengaku Sempat Sembunyi Usai Kasus Korupsi Terungkap, Kenapa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini