Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Efek Pemanjat Tiang Bendera, SMP 1 Silawan Dapat Internet Cepat

Rezeki mendadak mengalir deras setelah aksi Yohanis Gala Marschal Lau atau Joni Gala, 13 tahun, pemanjat tiang bendera.

18 Agustus 2018 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang anak SMP memanjat tiang bendera karena tali teputus, saat berlangsungnya upacara HUT RI ke 73 di Atambua. Foto//twitter/Video Ika Silalahi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rezeki mendadak mengalir deras setelah aksi Yohanis Gala Marschal Lau atau Joni Gala, 13 tahun, pemanjat tiang bendera. Joni, panggilan akrab Yohanis, menyelamatkan upacara HUT RI ke-73 dengan cara memanjat tiang bendera di Desa Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 17 Agustus 2018.

Baca juga: Jadi Putra PLN, Bocah Pemanjat Tiang Bendera Dapat Beasiswa

Sehari setelah aksi ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan pemberian fasilitas akses internet broadband kepada sekolah tempat Joni menimba ilmu, yaitu SMP Negeri 1 Silawan. "Akan dipasang internet cepat," kata Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Noor Iza, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Pemasangan fasilitas internet ini akan dilakukan unit khusus di Kominfo yang bernama Badan Komunikasi Teknologi dan Informasi (BAKTI). Sebelumnya, unit ini juga sudah memasang akses internet di Puskesmas Silawan, tak jauh dari tempat tinggal Joni.

Aksi Joni ini tersiar luas melalui video amatir berdurasi 2 menit yang diambil oleh seorang peserta upacara dan menyebar cepat di jejaring media sosial. Saat itu, sang saka merah putih telah berkibar dan siap dikerek. Tapi, persimpulan tali di pucuk tiang justru tersangkut dan mengalami masalah.

Ketika itulah Joni yang masih menggunakan seragam dengan sigap memanjat tiang bendera tanpa alat bantu sedikitpun. Beberapa kali ia berhenti saat memanjat hingga akhir sukses dan turun dengan selamat. Upacara yang dipimpin Wakil Bupati Belu JT Ose Luan ini pun kembali dilanjutkan.

Sebelum Kominfo, penghargaan telah lebih dulu diumumkan oleh PT PLN (Persero) dengan memberikan beasiswa pendidikan hingga S1 kepada Joni. "Aksi Yohanis sangat heroik. Kami salut dengan bocah yang masih berusia 13 tahun ini," kata Direktur Human Capital Management PT PLN Muhamad Ali dalam siaran pers di Kupang, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Hari ini, Joni pun mendapat kesempatan terbang ke Jakarta bersama kedua orang tuanya untuk bertemu bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Di Jakarta, Ia dijanjikan untuk menonton salah satu cabang olah raga dalam perhelatan Asian Games 2018. Selain itu,

Kominfo juga tampak tak ingin kehilangan kesempatan ini. Kementerian yang dipimpin Rudiantara ini juga mengundang bocah pemanjat tiang bendera tersebut hadir dalam peresmian kantor baru BAKTI di Menara Merdeka, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FAJAR PEBRIANTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus