Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku akan mengadakan pertemuan dengan jajaran direktur utama perusahaan plat merah untuk memastikan perencanaan sesuai program yang diminta Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, BUMN akan konsisten dengan tiga hal yakni ekonomi kerakyatan, proyek strategis nasional, dan membantu pendapatan negara. “Kita akan ketemu para dirut beberapa minggu ke depan,” kata Erick pada konferensi pers kinerja Biofarma di Gedung Kementerian BUMN, Jumat, 1 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada aspek ekonomi kerakyatan, Erick menegaskan pentingnya pemerataan ekonomi, bukan sekadar pertumbuhan semata. Ia mengapresiasi himpunan bank milik negara atau himbara yang mampu bersaing dengan bank swasta. Menurutnya, bank-bank BUMN menunjukkan komitmennya dalam menyalurkan kredit terhadap usaha mikro kecil dan menengah.
Selanjutnya, ia berharap kawasan ekonomi khusus kesehatan di Sanur, Bali bisa rampung pada Maret 2025. Menurutnya, di sana akan ada rumah sakit dan beberapa klinik. Selain itu ia juga berharap pembangunan jalan tol Sumatera harus terus dilanjutkan.
“Tapi yang juga paling penting adalah membantu pendapatan negara dari pajak hingga dividen,” kata dia.
Ia menyampaikan Kementerian Keuangan sudah menetapkan bahwa target dividen BUMN pada 2025 sebesar Rp90 triliun. Angka ini naik dari target dividen BUMN 2024 sebesar Rp85 triliun.
Sesuai dengan Rapat Kerja pada 7 Juni 2024, Komisi VI DPR RI menyetujui pagu indikatif Kementerian BUMN sebesar Rp277 miliar dan usulan tambahan sebesar Rp66 miliar. Namun, sesuai surat bersama Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas, Pagu Anggaran Kementerian BUMN ditetapkan Rp277 miliar, atau belum mengakomodir usulan tambahan sesuai permohonan sebelumnya.
Selain itu, Erick juga menyampaikan akan segera melaksanakan rapat bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dan jajaran menteri bidang ekonomi di bawahnya. Rapat ini, kata dia, untuk membahas rencana 100 hari dan 5 tahun ke depan.
“Jadi mohon waktu, kalau tanya ini programnya apa, ya ini lagi disusun,” ujarnya.