Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - KAI Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta Tujuan Bandara Soekarno-Hatta menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joni menyebutkan rencana penutupan operasional Stasiun Karet sebagai konsekuensi integrasi stastiun tersebut dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang masih dalam proses kajian. Proses pengkajian ini masih membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet,” kata Joni dalam keterangan resmi pada Jumat, 3 Januari 2025.
Tak hanya itu, menurut Joni, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Sejumlah hal yang dilakukan mulai dari memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun. KAI juga membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM.
Adapun rencana mengintegrasikan Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, di antaranya mempertimbangkan faktor keselamatan. Selain itu penutupan Stasiun Karet juga untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.Waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi hanya sekitar 40 menit.
Rencana ini sempat disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI Jakarta, Rabu lalu, 1 Januari 2025. Kala itu, ia mengungkapkan rencana penutupan Stasiun Karet pada tahun ini karena dinilai berdekatan dengan Stasiun BNI City. Oleh karena itu integrasi Stasiun Karet dan Stasiun BNI City dinilai sangat mendesak sebagai upaya efisiensi pengembangan ekosistem perkeretaapian agar lebih optimal.
Lebih jauh, KAI Commuter juga tengah mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya. Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam setahun terakhir (2024) sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.
Peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti: Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.
Joni pun menggarisbawahi keputusan KCI utamanya untuk mendukung pergerakan penumpang. "Baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” katanya.