Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O) akan digelar di Danau Toba, Sumatera Utara, pada 24-26 Februari 2023. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan kementeriannya akan memberikan dukungan infrastruktur pada gelaran tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan memberikan dukungan infrastruktur yang telah kami identifikasi yakni adalah pekerjaan Dry Paddock, juga Wet Paddock, juga jalan akses Dry Paddock menuju We Paddock serta fasilitas pendukung lainnya,” ujar dia dalam konferensi pers di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 27 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Diana, F1 H2O adalah acara yang penting untuk kemajuan olahraga sekaligus pariwisata di Indonesia. Pasalanya, lokasinya berada di Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas yang ada di Indonesia.
Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pelaksaan infrastruktur di lapangan. Misalnya, soal penyiapan lahan yang sampai saat ini belum clean and clear oleh Pemerintah Kabupaten Toba. “Ini mohon maaf disampaikan, karena tentunya nanti akan berdampak pada keterlambatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,” kata dia.
Diana juga meminta kepada Bupati Kabupaten Toba untuk segera membantu menyelesaikan masalah itu. Karena, dia berujar, dengan koordinasi yang baik antar kementrian, lembaga, dan juga berbagai pihak terkait, event olahraga kelas dunia ini dapat berjalan dengan lancar.
“Diharapkan nanti juga bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan juga tentunya masyatkat di Danau Toba dan sekitarnya,” tutur Diana.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O) di Danau Toba, Sumatera Utara, merupakan langkah yang bagus. Gelaran internasonal itu akan digelar pada 24-26 Faberuari 2022.
“Ini saya kira akan menarik lebih banyak turis ke Indonesia. Event ini kita akan coba untuk buat 5 tahun terus kontraknya. Sehingga akan membuat kehidupan di Danau Toba itu seperti di Mandalika, menjadi makin menarik,” ujar dia.
Luhut menuturkan bahwa persiapan F1 H2O itu sudah dilakukan dari beberapa bulan yang lalu. Gelaran balap perahu motor itu diharapkan mampu menjadi katalisator untuk banyak penerimaan atau kehidupan ekonomi terutama di usaha mikro kecil menengah atau UMKM di daerah-daerah seperti Toba, Mandalika, atau tempat lainnya.
Ia menceritakan pengalaman moto GP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, memberikan dampak ganda terhadap perekonomian lokal sebesar lebih Rp 600 miliar. Sementara gelaran F1 H2O, di Sharjah, United Arab Emirate pada tahun 2019 berhasil memberi dampak peningkatan jumlah pengunjung hotel sebesar 26 persen di atas rata-rata saat itu.
“Selama periode balap tingkat keterisian hotel meningkat sangat signifikan. Performa terbaik berasal dari hotel bintang 3 dengan okupansi 75 persen di atas hotel bintang lainnya,” ucap Luhut.
Sehingga dia berharap perhelatan F1 H2O di Danau Toba mendatangkan banyak pengunjung yang dapat menjadi berkah bagi sektor perhotelan. “Kemarin waktu meninjau ke sana saya melihat memang banyak, saya kira homestay juga akan bisa terisi dengan kegiatan ini,” tutur Luhut.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini