Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) mengumumkan rencana untuk menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fore Coffee berencana mencatatkan sahamnya pada 11 April 2025 di Bursa Efek Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami melihat peluang besar di pasar kopi premium Indonesia, dan IPO ini akan memberikan kami sumber daya yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang tersebut," ujar CEO Fore Coffee Vico Lomar dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 24 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fore Coffee nantinya menggunakan kode saham FORE. Perusahaan mengambil langkah ini untuk mendukung aspirasi ekspansi yang lebih luas, serta memperkuat posisi di sektor pasar kopi premium yang terus berkembang.
Melalui IPO ini, Fore Coffee akan menawarkan sebanyak 1.880.000.000 lembar saham, yang setara dengan 21,08 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan menawarkan saham dengan rentang harga Rp 160 - Rp202 per saham dengan potensi target perolehan dana IPO hingga Rp 379,8 miliar.
Periode penawaran awal (book building) dimulai pada 19 Maret sampai dengan 21 Maret 2025. Masa penawaran umum (indikatif) dimulai pada 26 Maret sampai dengan 9 April 2025.
Vico mengatakan perusahaan akan mengalokasikan dana hasil IPO untuk berbagai keperluan di antaranya 76 persen digunakan untuk memperluas jaringan outlet Fore Coffee di seluruh Indonesia. Ekspansi ini bertujuan memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemimpin pasar kopi premium di Indonesia dengan menghadirkan standar layanan terbaik, produk berkualitas, serta inovasi menu yang selaras dengan preferensi pelanggan. Perusahaan menargetkan segmen pasar yang mengutamakan pengalaman menikmati kopi dalam suasana modern dan nyaman.
“Fore Coffee berencana membuka sekitar 140 outlet kopi baru secara bertahap, dalam dua tahun ke depan,” kata Vico.
Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan 18 persen dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnis dengan membuka outlet donat baru melalui anak perusahaannya, dan 6 persen untuk modal kerja.
Dalam tujuh tahun perjalanan, Fore Coffee telah membuka 217 gerai yang tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024. Pertumbuhan ini diperkuat dengan pembukaan 61 outlet baru sepanjang 2024, menandai pertumbuhan outlet terbanyak secara tahunan.
Fore mencatatkan penjualan bersih melonjak Rp 418 miliar atau 135 persen secara tahunan menjadi Rp 727 miliar per September 2024, dari Rp 309 miliar pada September 2023. Mendorong penjualan bersih tumbuh rata-rata 112% per tahun, di periode 2021 sampai dengan 2023. Dari Rp 107 miliar di 2021 menjadi Rp 482 miliar di 2023.
Selain pertumbuhan penjualan, Fore Coffee juga berhasil meningkatkan laba secara signifikan. Laba kotor tumbuh Rp 252 miliar atau naik 128 persen secara tahunan mencapai Rp 447 miliar pada September 2024, dibandingkan Rp 195 miliar pada September 2023. Rata-rata pertumbuhan laba kotor di periode 2021 sampai 2023 sebesar 122 persen. Pertumbuhan EBITDA Fore Coffee juga naik 187 persen secara tahunan menjadi Rp135 miliar pada September 2024.
Fore Coffee adalah perusahaan kopi rintisan yang berdiri sejak 2018 dengan model bisnis online-to-offline. Mengusung tagline “Grind the Essentials,” Fore Coffee mengajak masyarakat menghargai proses dan hal-hal esensial di tengah dunia yang cepat, melalui segelas kopi berkualitas. Sebagai pionir gerakan ramah lingkungan, Fore Coffee menghadirkan kopi lokal premium dengan harga terjangkau, menetapkan standar baru menikmati kopi. Dengan lebih dari 216 outlet di 43 kota di Indonesia, termasuk kota-kota tier 2 dan 3, serta 1 outlet di Singapura per September 2024.