Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETELAH diangkat menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin langsung dihadapkan pada aneka persoalan operasional perusahaan tambang di Papua itu. Bagaimana dan apa saja strateginya menjalankan bisnis raksasa ini? Berikut ini kumpulan pernyataan dan wawancara dengan Maroef dari konferensi pers di kantornya pada 22 Januari; makan malam bersama sejumlah pemimpin media nasional di Hotel Dharmawangsa, dua pekan lalu, yang dihadiri wartawan Tempo Hermien Y. Kleden; serta rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada Selasa pekan lalu.
Bagaimana Freeport menanggapi teguran Menteri Sudirman soal izin ekspor yang sempat diancam dihentikan?
Kami anggap teguran itu positif dan menjadi tugas saya melakukan pembenahan ke dalam.
Apa yang membuat Anda menerima tawaran CEO Freeport-McMoRan Jim Bob Moffett untuk duduk di jabatan ini?
Tawaran itu tidak serta-merta saya terima. Kami berbicara beberapa kali, melalui telepon. Saya minta waktu berpikir tiga-empat bulan. Pekerjaan ini amat menantang dan letak Freeport di Papua-satu wilayah amat penting di negara kita-yang membuat saya akhirnya menerima tawaran itu.
Bagaimana dengan rencana pembangunan smelter di Gresik?
Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Petrokimia Gresik untuk membangun smelter di sana. Lokasi smelter-nya di laut, persis di samping Petrokimia. Investasinya mencapai US$ 2,3 miliar. Ini sekaligus menjadi kontribusi kami kepada pemerintah.
Pembangunan smelter di Gresik baru sebatas MOU. Belum ada izin usaha industri, penggunaan lahan, amdal, dan lainnya? (pertanyaan di DPR)
(Diam sejenak) Belum.
Ihwal kontrak karya, apakah Freeport akan berjuang terus untuk perpanjangan?
Negosiasi berjalan terus dan tidak akan berhenti. Pemerintah pasti bergerak lebih cepat daripada kami, dan kami masih berusaha menyesuaikan. Kami memegang filosofi bisnis di mana kedua belah pihak sama-sama bisa mendapat manfaat. Kami pasti akan mematuhi segala aturan di sektor pertambangan. Freeport tak akan melanggar aturan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo