Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Perumahan atau PP (Persero) Tbk mengusulkan Penyertaan Modal Negara atau PMN sebesar Rp 1,56 triliun. Guyuran modal ini untuk membangun Kawasan Industri Grand Rebana Tahap I di kawasan Jawa Barat dan Tol Yogyakarta-Bawen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan pembangunan Kawasan Industri Grand Rebana di Subang, Jawa Barat, ini akan dimulai tahun depan. Dia menyebut saat ini perseroan dengan menyusun master planning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“2025 mulai konstruksi dengan pendanaan PMN,” kata Novel saat rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 8 Juli 2024.
Novel menyebut proyek ini juga memiliki segitiga ekonomi Rebana yang diharapkan mampu membuka lapangan kerja, masuknya investasi asing, dan kawasan industri 4.0.
Selain itu, Novel menyebut PT PP akan menyetorkan Rp 1 triliun untuk ekuitas atau modal di Grand Rebana. Salah satu tujuannya adalah membangun industri halal.
“Membangun kekuatan instrustri halal berskala internasional,” kata dia.
Sementara itu, Novel menjelaskan dalam proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen PT PP memiliki 13,16 persen saham. Saham ini berupa pembangunan Seksi 2 yang menghubungkan ruas Banyurejo-IC Borobudur sepanjang 15,2 km.
“Porsi pemenuhan ekuitas atas total investasi Rp 563 miliar,” kata Novel.
Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, sejumlah Badan Usaha Milik Negara bidang konstruksi juga turut mengusulkan PMN pada 2025. Mereka adalah PT Perusahaan Umum atau Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.
PT Perusahaan Umum atau Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) mengajukan PMN sebesar Rp 1 triliun, PT Hutama Karya (Persero) mengajukan PMN Rp 13,86 triliun, PT Wijaya Karya atau WIKA (Persero) Tbk meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 Rp 2 triliun, dan PT Adhi Karya sebesar Rp 2,96 triliun.