Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai pelat merah Garuda Indonesia telah melakukan pemesanan 50 unit pesawat Boeing 737 Max 8 kepada produsen Boeing Co. Pesawat Boeing jenis baru itu telah mendarat satu unit di Indonesia dan dioperasikan oleh Garuda sejak akhir Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena mengatakan maskapainya memiliki alasan khusus memesan pesawat Boeing 737 Max 8. "Max 8 lebih efisien," kata Wayan saat dihubungi Tempo pada Kamis, 14 Maret 2019.
Wayan menggambarkan, Max 8 lebih irit dari sisi fuel atau bahan bakar ketimbang seri sebelumnya, yakni Boeing 737-800 Nex Generation (NG). Dibandingkan dengan seri 800 NG, Max 8 bisa mengirit bahan bakar 10 hingga 15 persen sekali jalan.
Selain lebih efisien, alasan Garuda Indonesia memesan Max 8 sebanyak 50 unit adalah untuk peremajaan. Menurut Wayan, Boeing saat ini sudah tidak memproduksi seri 737-800 NG lagi. Menurut dia, hal itu biasa dalam bisnis manufaktur. "Boeing tidak produksi continous. Bisnis manufacturing memang seperti itu," ucapnya.
Meski demikian, Wayan menegaskan Garuda Indonesia tak sembarangan memesan Boeing 737 Max 8. Ia berujar langkah perusahaan memesan telah melewati uji kelayakan.
Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8 untuk rute Jakarta - Hong Kong, Jakarta - Singapura, dan Jakarta - Surabaya. Wayan memaparkan jam terbang Boeing 737 Max 8 milik perusahaan nasional itu sudah memiliki mencapai 3.088 jam.
Adapun pekan ini Boeing 737 Max 8 milik Garuda dikandangkan sementara untuk menjalani inspeksi. Larangan terbang sementara ini dilakukan menyusul insiden kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines seri ET 320 dengan jenis yang sama, yang jatuh di Addis Ababa, Ethiopia, Minggu, 10 Maret 2019 lalu.