Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sektor infrastruktur nasional bersiap menghadapi Industri 4.0 dengan memahami berbagai perkembangan teknologi informasi termutakhir yang terkait dengan fenomena tersebut.
Baca juga: Kemenperin Beberkan 5 Strategi untuk Bersaing di Industri 4.0
"Sejalan dengan perkembangan Industri 4.0 tersebut, Kementerian PUPR mulai melakukan perubahan dalam proses bisnisnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam rilis di Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.
Hal itu dilakukan, kata dia, antara lain melalui digitalisasi, "connectivity & computer power", "human-machine interface", "analytics intelligent" untuk dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan optimasi produksi, dan memperbaiki proses produksi.
Kementerian PUPR, lanjutnya, juga menggelar PUPR 4.0 Expo pada 11 Februari-15 Maret 2019 sebagai unjuk kinerja masing-masing unit organisasi, sekaligus sebagai evaluasi internal seberapa jauh kementerian itu memanfaatkan fasilitas informasi teknologi yang sedang berkembang pesat.
"Harapannya lewat acara tersebut bisa menjaring ide-ide cemerlang dari generasi muda PUPR untuk meningkatkan kredibilitas dan kinerja PUPR," katanya.
Menteri PUPR juga mendorong generasi muda kementerian itu untuk dapat menyumbangkan ide-ide inovatif dalam pemanfaatan teknologi informasi guna mendukung pembangunan infrastruktur.
Selain itu, generasi muda PUPR didorong untuk mendiskusikan teknologi informasi yang ada di kementerian itu agar bisa dimodifikasi sehingga lebih menjawab kebutuhan informasi saat ini.
"Bagi staf Kementerian PUPR yang mempunyai ide orisinal dan inovatif sehingga aplikasi/sistem informasi yang ditampilkan dalam PUPR Expo ini menjadi lebih bagus, saya akan berikan hadiah mengikuti seminar internasional di luar negeri," ucapnya.
Menteri Basuki mengatakan Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik, tidak terkecuali juga memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, ujar dia, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin handal dalam mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini