Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Harga OPEC terlalu tinggi?

Turunnya harga minyak bisa merupakan hal yang positif untuk ekonomi negara industri, bisa berarti turunnya biaya, terutama untuk industri yang padat energi. (eb)

27 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJUTAN minyak sekarang bukan harganya yang naik, tapi malah sebaliknya. Harga minyak OPEC yang rata-rata resminya US$ 34 sebarrel, sejak sebulan terakhir ini terus turun, dan sekarang hanya US$ 29 sebarrel. Apakah ini berarti ekonomi negara industri membaik, sesudah dilanda resesi? Para pengamat ekonomi umumnya sependapat bahwa turunnya harga minyak bisa merupakan hal yang positif untuk ekonomi negara industri. Turunnya harga minyak berarti turunnya biaya, terutama untuk industri yang padat energi. Laba industri ini bisa bertambah, dan mereka memperoleh tambahan uang untuk investasi baru. Investasi ini diperlukan untuk menghadapi tambahnya permintaan yang mungkin segera muncul karena tambahnya daya beli konsumen. Di AS, misalnya, harga bensin sudah turun, dan menurut perhitungan, tiap penurunan harga minyak dengan US$ 1, berarti penghematan US$ 5,5 milyar, yaitu uang berlebih di tanan konsumen yang siap dibelanjakan. Di Eropa, pompa-pompa bensin sejak musim dingin yang bariu lewat, 3uga saling berlomba untuk menurunkan harga. Di samping itu, para pengamat ekonomi juga berpendapat bahwa harga minyak yang terus turun akan berakibat turunnya inflasi. Di AS biaya energi merupakan komponen 11% pada indeks harga konsumen. Kata Donald Ratajczak, ekonom Universitas Georgia: "Untuk setiap pengurangan US$ 2 harga minyak, berarti penurunan setengah persen indeks inflasi." Dengan turunnya inflasi, para bankir bisa menurunkan tingkat bunga, karena mereka tak perlu lagi menambah "premi risiko inflasi" dalam tingkat bunga yang dikenakannya. Kalau bunga turun, gairah investasi dari perusahaan-perusahaan juga akan bertambah. Kalau ekonomi negara industri membaik, apakah berarti ekonomi negara berkembang juga ikut membaik? Ada yang bilang memang seyogianya begitu, karena bertambahnya permintaan negara industri berarti kemungkinan naiknya ekspor negara berkembang. Tapi di lain pihak, turunnya harga minyak telah memukul negara pengekspor minyak. Surplus dana OPEC yang tersimpan di bank-bank AS dan Eropa kini mulai mengering, dan ini dikhawatirkan bisa menaikkan tingkat bunga, karena dana makin terbatas. Dan ini bisa terjadi pada saat perusahaan-perusahaan besar dan negara-negara berkembang membutuhkan kredit untuk pembelanjaan pembangunan. Begitu merosotnya dana OPEC sekarang ini, hingga banyak di antara mereka--kecuali Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab--bukan lagi penyedia dana di Pasar Uang Eropa,tapi beralih menjadi pengutang tetap. Indonesia sendiri yang produksi minyaknya sudah turun sekitar 8% selama dua bulan terakhir akan mengalami defisit neraca pembayaran yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan di APBN 1982/83 yang akan mulai 1 April ini. Sementara ekonom menaksir Indonesia bisa mengalami defisit US$ 2,5 milyar pada neraca pembayarannya, dan bukan US$ 586 juta seperti yang diproyeksikan pada APBN. Apakah harga minyak OPEC memang terlalu tinggi? Menteri Minyak Arab Saudi Syeik Zaki Yamani selalu menentang harga minyak yang tinggi karena khawatir, harga minyak yang terlalu tinggi justru akan mendorong negara-negara industri konsumen minyak melakukan investasi pada sumber energi alternatif. Yang dikhawatirkan Zaki Yamani memang sudah mulai nyata. Tenaga nuklir dan batu bara sudah mulai digunakan secara intensif di AS dan Eropa Barat. Bahkan yang terjadi lebih lagi: Usaha penghematan berhasil lebih cepat dari yang diperkirakan. Energi yang digunakan untuk memproduksi satu ton baja di AS turun 68%, dan di Jepang turun 40% Konsumsi energi per kapita di AS juga turun 20%.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus