Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Harga sebuah ekspansi

Kondisi keuangan anak-anak perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna. posisi mereka belum mantap dan sebagian merugi.

11 April 1992 | 00.00 WIB

Harga sebuah ekspansi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEJUMLAH pialang saham dari pasar modal, Jumat pekan lalu, terpukau melihat diversifikasi usaha PT Hanjaya Mandala Sampoerna. Industri kretek (Djie Sam Soe dan Sampoerna) ini ternyata sudah mencetak sembilan perusahaan. Profil dan prospek mereka dipresentasikan di Sampoerna Executive Research Center oleh Direktur Pengembangan Perusahaan PT HM Sampoerna, John N. Meeks, bersama Chief Financial Officer, Eka Kasih. Kesembilan anak perusahaan itu bergerak di bidang angkutan (PT Sampoerna Transport Nusantara), distribusi (Panamas), real estate (Wahana), pabrik rokok di Malaysia (Joo Lan), distribusi elektronik buatan Taiwan (PT Stella), percetakan (PT Sampoerna Percetakan Negara), makanan biskuit (PT Sampoerna Food), perdagangan umum (PT Sumber Alfaria Triyaja), dan komersial (PT Sampoerna Advertising). Selain sahamnya yang 50% di PT Stella, HM Sampoerna memegang saham mayoritas di delapan perusahaan yang lain. Rata-rata posisi mereka belum mantap kalau tidak mau dibilang merugi. PT Sampoerna Transport Nusantara (STN) -- khusus bergerak dalam bisnis angkutan tembakau -- pada tahun 1990 rugi cukup besar: Rp 1,397 milyar. Pada tahun yang sama, PT Panamas juga merugi Rp 6,175 milyar. Kondisi PT Joo Lan lebih berat lagi. Perusahaan rokok, yang dibeli Sampoerna di Malaysia pada April 1990, itu rupanya harus mengeluarkan biaya banyak sebelum dapat memetik untung. Sejak tahun lalu, omzet Joo Lan memang meningkat, tapi dua tahun terakhir (1990 dan 1991) Joo Lan rugi Rp 7,628 milyar. Hanya PT Sampoerna Advertising Nusantara yang omzetnya meningkat. Laba operasinya juga naik dari Rp 16 juta pada tahun 1989 menjadi Rp 158 juta tahun 1991. Sebaliknya, PT Taman Dayu tampak tersendat. Perusahaan ini hendak membangun real estate seluas 500 ha lengkap dengan lahan penghijauan seluas 100 ha di selatan Kota Surabaya. "Proyek ini memang dikatakan berjangka panjang. Tapi kapan selesai? Apakah tunggu sampai saya mati," celetuk seorang pemegang saham. Bisnis real estate sekarang memang lagi payah. PT HM Sampoerna sebagai pendatang baru di sektor ini tampak hati-hati sekali. Agaknya takut tersandung seperti Bentoel. "Namun, kami belum meninggalkan industri kretek," kata John Meeks. Ia kemudian memperlihatkan data penjualan Grup Sampoerna. Total omzet PT Panamas (penjual kretek Dji Sam Soe dan Sampoerna) tahun 1991 tercatat Rp 326 milyar. Omzet PT Sumber Alfaria Trijaya: Rp 82,1 milyar, sementara total omzet tujuh perusahaan yang lain baru Rp 72,2 milyar. Meeks mengakui bahwa kondisi keuangan PT HM Sampoerna tidak cukup mantap. Perbandingan modal pemegang saham (Rp 556,5 milyar) dengan utang HM Sampoerna (Rp 200 milyar) memang bagus. Namun, Sampoerna sedang mencari pinjaman jangka panjang. "Ini diperlukan karena perputaran inventory bahan baku (cengkeh dan tembakau) cukup panjang, dapat sampai dua tahun lebih," tutur Meeks. Bulan Juni tahun lalu, misalnya. HM Sampoerna menarik pinjaman jangka pendek US$ 80 juta dari sindikasi 11 bank yang dipimpin Chase Manhattan Bank. Kredit berbunga 9%-10% itu rupanya berjangka delapan bulan sehingga pada bulan Februari lalu sudah harus diperpanjang (revolving). Jumlah pinjaman yang diperpanjang diturunkan tinggal sekitar US$ 76,5 juta. Seandainya Sampoerna berhasil menjual obligasi berjangka lima tahun, misalnya, manajemen keuangan Sampoerna mungkin akan lebih mantap. Max Wangkar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus