Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Tiket Pulau Komodo Naik jadi Rp 3,75 Juta, Ribuan Wisatawan Batalkan Liburan?

Dampak kenaikan harga tiket Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur atau NTT menjadi Rp 3,75 juta sudah sangat dirasakan pelaku industri wisata.

4 Agustus 2022 | 08.03 WIB

Sejumlah wisatawan membludak di puncak pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo. ANTARA/Ho-Robert Waka
Perbesar
Sejumlah wisatawan membludak di puncak pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo. ANTARA/Ho-Robert Waka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati membeberkan dampak kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo atau tiket Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur atau NTT menjadi Rp 3,75 juta sudah sangat dirasakan oleh para pelaku industri pariwisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari informasi yang ia dapatkan, kurang lebih ada sektar 5.000 wisatawan yang membatalkan berlibur di Pulau Komodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Info tersebut dari media sosial, ini akan segera kami klarifikasi ke anggota. Karena untuk data pembatalan liburan ke Labuan Bajo belum ada yang masuk ke Asita,” ujarnya saat dihubungi pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Angka tersebut, kata Nunung, cukup besar. Ia meyatakan dampak juga akan sangat besar untuk perjalanan destinasi Labuhan Bajo ke depan. Belum lagi dampak kenaikan harga tiket terhadap sosial dan ekonomi bagi masyarakat Labuhan Bajo.

Lebih jauh Nunung menuturkan, kebijakan terbaru tiket Pulau Komodo itu juga menyulitkan para pengusaha yang merupakan anggota Asita yang sudah kadung menetapkan harga untuk paket liburan ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo sejak jauh hari. Biasanya harga paket liburan sudah ditetapkan pada bulan Maret dan April tiap tahun dan berlaku selama satu tahun ke depan.

"Bagaimana mungkin pelaku pariwisata menaikkan harga paket sebesar Rp 3 juta rupiah per orang,” kata dia.

Walhasil, tata niaga anggota Asita atau pelaku pasar di Labuan Bajo pun terusik. “Ini masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan cepat,” tutur Nunung.

Sebelumnya, penetapan harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebelumya disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Tiket Rp 3,75 juta per orang tersebut digunakan untuk membiayai konservasi destinasi tersebut. Tarif itu berlaku efektif per 1 Agustus 2022.

Sandiaga menyatakan penetapan harga tiket itu sudah melibatkan sejumlah pemangku kebijakan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai TN Komodo dan Pemerintah Provinsi NTT. Hal ini juga seiring dengan fokus pemerintah mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan untuk memberikan manfaat dari segi ekonomi maupun segi pelestarian lingkungan.

Dalam hal ini, pemerintah akan membatasi kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar maksimal 200 ribu orang per tahun. Sebelumnya, pengunjung di dua pulau konservasi itu mencapai 300-400 ribu orang per tahun.

Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo Carolina Noge mengatakan biaya kontribusi Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta tersebut bisa dipakai oleh wisatawan berkali-kali selama setahun. Para turis bisa berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Padar serta perairan sekitarnya berkali-kali selama jangka waktu setahun setelah membayar biaya kontribusi konservasi ini. 

Penetapan biaya masuk ini, menurut Carolina, telah melalui proses kajian daya dukung daya dan tampung berbasis jasa ekosistem. Rekomendasi kajian itu, salah satunya dengan menerapkan biaya konservasi bersamaan dengan pembatasan.

Ia menjelaskan harga tiket Pulau Komodo Rp 3,75 juta tersebut diperoleh dari hasil kajian bahwa biaya konservasi yang harus dibayarkan dalam rentang Rp 2,8-5,8 juta dengan pembatasan dari 219 ribu-290 ribu orang. "Maka kami memberikan angka bahwa 200 ribu (orang) dengan kompensasi Rp 3,75 juta per orang per tahun,” ujar Carolina.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus