Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harta Kekayaan Mayjen Novi Helmy, Eks Asisten Teritorial Panglima TNI yang Kini Jadi Dirut Bulog

Novi Helmy menggantikan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama Perum Bulog yang baru lima bulan menjabat sejak ditunjuk pada September 2024 lalu.

8 Februari 2025 | 17.10 WIB

Novi Helmy Prasetya. Dok.TNI AD
Perbesar
Novi Helmy Prasetya. Dok.TNI AD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Novi Helmy Prasetya ditunjuk sebagai Direktur Utama atau Dirut Perum Bulog. Penunjukan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Novi Helmy Prasetya akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama," ujar Sekretaris Perusahaan Bulog A L. Widiarso dalam keterangan resminya pada Sabtu, 8 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Melalui SK tersebut, Novi Helmy resmi menggantikan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama Perum Bulog yang baru lima bulan menjabat sejak ditunjuk pada September 2024 silam. Di Bulog, Novi bertugas mengelola pangan nasional termasuk menjaga stok dan stabilisasi harga pangan khususnya beras. Terdekat, Novi memiliki tugas untuk menyerap 3 juta ton gabah dari para petani dengan harga terbawah Rp 6.500. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 39 triliun untuk menyerap 3 juta ton beras lokal pada Februari-April 2025.

Sebelumnya, Jenderal bintang dua itu menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI sejak 21 Februari 2024. Sebelum itu, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda. 

Berikut rekam jejak Novi Helmy, TNI yang kembali menduduki jabatan strategis di pemerintahan.

Harta Kekayaan Novi Helmy

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2023 dengan jabatan status anggota TNI, Novi Helmy tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 6,8 miliar, tepatnya RP 6.847.290783 tanpa utang. 

Dalam laporan tersebut, Novi tercantum memiliki aset tanah dan bangunan dengan keterangan hasil sendiri senilai Rp 6,8 miliar. Aset itu tersebar di 5 wilayah diantaranya tanah dan bangunan di Bangkalan seluas 272 atau setara Rp 1 miliar. Kemudian ada juga di Bogor seluas 100 m2 setara dengan Rp 900 juta. Lalu ada juga 2 di lokasi berbeda di Kabupaten Serang dengan masing-masing seluas 766 m2 dan 610 m2. Keduanya tercatat senilai senilai Rp 383 juta dan Rp 305 juta. Terakhir, aset dan bangunan milik Novi berada di Bogor seluas 332 m2 atau senilai Rp 3,5 miliar.

Selain itu, Novi juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin dengan total Rp 422.500.000. Jumlah tersebut terdiri dari kendaraan roda empat dengan merk Toyota Innova Venturer 2.4 A/T 2019 seharga Rp. 400.500.000 dan motor YAMAHA 2DP R AT 2019 senilai Rp 22.000.000. 

Novi juga dilaporkan memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 325.000.000 dan kas atau setara kas sebanyak Rp. 11.790.783. Dalam laporan tersebut, Novi Helmy tidak mempunyai utang.

Adapun rekam jejak Novi di militer diantaranya ia pernah menjabat sebagai  Asisten Teritorial Panglima TNI, Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad,  Asisten Personel Kogabwilham III ke 1, Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta, Komandan Korem 061/ Suryakancana, Asisten Personel Kogabwilham III ke 1, dan Komandan di Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) periode 2013.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus