Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Perum Bulog Wahyu Suparyono menjelaskan alasan penambahan jabatan baru Wakil Direktur Utama di instansinya. Jabatan itu kini diisi orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto, Mayor Jenderal (Purn.) Marga Taufiq.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wahyu menjelaskan, jabatan wakil direktur utama akan bertugas dalam penyerapan produksi beras di lapangan. Wahyu menyebut bekas Ketua Pembina Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Sulawesi Selatan itu merupakan sahabat lamanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat Wahyu bertugas sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum di Bulog pada 2015–2017, ia pernah mengadakan program Serapan Gabah atau Gergab. Bulog menjalankan program itu bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Saat itu, Marga Taufiq ikut terlibat. “Beliau sangat berpengalaman,” kata Wahyu saat ditemui Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024.
Wahyu mengklaim, Marga merupakan jenderal yang mengerti aspek teknis dalam produksi beras, seperti kadar air dan butir patah. Ketika dia tanyakan lagi perihal aspek teknis itu, Wahyu mengklaim Marga masih ingat. Karena itu, Wahyu mengatakan tugas Marga Taufiq akan banyak di tataran operasional. “Bukan berarti yang lain tidak, tetap beliau sudah paham betul,” kata dia.
Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan, mengkritik penunjukan Marga Taufiq mengisi jabatan baru itu. Menurut dia, penunjukan ini merupakan upaya menguasai posisi-posisi strategis. “Ini menunjukkan bahwa Tim Prabowo sudah mulai menyisir tempat-tempat strategis yang dapat diisi oleh orang-orangnya,” ujar dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 September 2024.
Herry mengatakan, pengangkatan ini tak dapat dipisahkan dari langkah pemerintah menunjuk orang-orang dekat Prabowo menjadi komisaris di perusahaan pelat merah. Di antaranya, Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra, Burhanuddin Abdullah, yang ditunjuk menjadi Komisaris Komisaris Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Sebelum menjabat Wakil Direktur Utama, Marga Taufiq merupakan Staf Khusus Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Dia juga pernah menjabat Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan Pangdam XVI/Pattimura.
Menurut Herry, saat ini sedang terjadi proses orang-orang yang berada di lingkaran Prabowo akan mengganti para pemain lama di posisi-posisi strategis di luar kementerian, seperti BUMN maupun entitas milik negara lainnya. Menurut dia, persoalannya hanya menunggu waktu. “Ini sebenarnya kekonyolan yang terus berulang,” kata dia.
Mendatang, Herry menyebut tugas jajaran direksi baru Bulog adalah pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras serta logistik. Menurut dia, Bulog saat ini mempunyai reputasi kinerja yang tidak baik. Hal ini terlihat dari harga beras yang kerap tak terkendali. Dari sisi persediaan pun lemah, Bulog selalu menjadikan impor darurat sebagai solusi. “Dengan hadirnya manajemen baru sekarang pun saya lihat tidak ikut memberikan harapan,” kata Herry.
Pilihan editor: Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran