Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemerintah turun tangan untuk mencegah pemutusan hubungan kerja di Sritex.
Kepolisian dan Badan Intelijen Negara dikerahkan agar serikat pekerja tidak berdemonstrasi.
Menurut Immanuel Ebenezer, Sritex adalah wajah tekstil Indonesia.
WAKIL Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan menyebutkan pemerintah turun tangan dalam urusan kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar. Ia membenarkan kabar bahwa aparat penegak hukum turut campur dalam upaya penyelamatan perusahaan tekstil tersebut. "Niat kami baik," katanya saat ditanyai tentang intervensi penegak hukum dalam proses kepailitan Sritex. Berikut ini pernyataan Immanuel kepada Adil Al Hasan, Retno Sulistyowati, dan Caesar Akbar dari Tempo di kantornya pada Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana kelanjutan Sritex?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajemen dan kurator sudah membangun komunikasi. Selama ini mereka saling tuding. Itu hasil komunikasi saya dengan manajemen. Komunikasi antara kurator dan kreditor juga terjalin.
Kenapa Sritex menjadi perhatian utama pemerintah?
Sritex satu-satunya perusahaan di era pemerintahan Prabowo Subianto yang baru sehari berjalan sudah ada isu PHK. Kami semua kaget.
Apa instruksi Presiden Prabowo dalam kasus Sritex?
Pesannya sama: rakyat harus tidur nyenyak, dapat pekerjaan, dan gajinya baik. Jangan diganggu dengan persoalan yang tidak pasti, seperti ancaman PHK. Maka tugas kami sebagai pembantu adalah menerjemahkan pesan tersebut.
Ada instruksi langsung Presiden kepada kementerian?
Tidak ada perintah tertulis. Kami sebagai pembantu harus mampu menerjemahkan dan menafsirkan pidato Presiden sebagai perintah. Persoalan PHK tak hanya ada di Sritex.
Kami melihat pemerintah sangat menginginkan going concern dalam penanganan Sritex?
Pentingnya going concern adalah ada pengelolaan bersama dan tidak ada PHK. Sewaktu ke Sritex, kami memastikan tidak ada PHK. Bila Sritex dipailitkan, kami meminta jaminan kurator tak ada PHK. Kami punya kepentingan terhadap buruh. Soal skema bisnis merupakan domain kementerian lain.
Benarkah polisi mengintervensi kurator agar terjadi going concern?
Itu sudah diceritakan kawan-kawan kurator saat mereka ke sini.
Bila kurator mengeksekusi kepailitan dan terjadi PHK, apa langkah pemerintah?
Keputusan itu akan berhadapan dengan puluhan ribu buruh. Ada dampak sosial ekonomi yang besar. Jangan sampai gara-gara hasrat beberapa orang kemudian nasib buruh hilang. Dalam hal ini saya keras. Meski akhirnya saya pun difitnah meminta 20 persen saham Sritex. Poinnya adalah patriotisme. Ini demi kepentingan nasional. Jangan ada PHK.
Ada kesan pemerintah mengistimewakan Sritex….
Tidak ada. Kesannya mungkin begitu. Tapi Sritex ini wajah tekstil kita. Jangan dilihat dari sudut pandang politik. Kalau punya watak nasionalisme yang baik, jiwa patriotisme, kita akan mempertahankan yang menjadi wajah kita. Itu dasarnya. Sritex itu pintu masuk agar perusahaan lain juga menyampaikan apa yang bisa dilakukan negara.
Benarkah kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) dikerahkan agar serikat pekerja tidak berdemonstrasi?
Sejuta persen benar karena negara harus hadir. Negara benar-benar hadir di tengah masalah mereka. Jadi buat apa demonstrasi? Demonstrasi itu pilihan terakhir ketika komunikasi buntu. Sekarang ada saya dan desk tenaga kerja di kepolisian. Yang meminta buruh tidak berdemo adalah saya. Saya jelaskan dan mereka terima.
Tapi apa perlu sampai mengerahkan personel BIN dan aparat lain?
Penting, dong. Mereka instrumen negara. Tujuannya menjelaskan dan beraudiensi. Boleh, dong, ada polisi dan tentara juga. Saya datang juga mewakili negara.
Itu bisa ditafsirkan sebagai intervensi?
Niat kami baik.
Kami mendengar ada perintah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk menyelamatkan Sritex....
Mas Gibran tidak mengurus begituan. Setahu saya tidak ada. Kalau polisi memang domainnya menjaga ketertiban. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo