Indikator

GUBERNUR Bank Indonesia Arifin Siregar akhirnya membenarkan bahwa Indonesia tengah mengusahakan pinjaman baru pada Dana Moneter Internasional (IMF). Jumlahnya belum disebutkan. Menurut leuters, yang diberi tahu oleh seorang pejabat IMF di Jakarta, besar pinjaman itu sekitar 463 juta DSR (satuan beberapa mata uang internasional). Jumlah itu jika dikonversikan ke dolar akan berjumlah sekitar US$ 455 juta. Pinjaman dari IMF itu dimaksudkan untuk menolong neraca pembayaran Indonesia, yang diperkirakan mengalami defisit sedikitnya US$ 2,6 milyar pada periode 1987-1988. IMF memang menyiapkan dana khusus untuk mengatasi kesulitan pelbagai negara dalam neraca pembayaran mereka. Biasanya, negara penerima kredit harus mengikuti saran-saran yang diberikan IMF. Untuk pinjaman dari IMF, kali ini, Indonesia (sudah dua kali menerima pinjaman serupa - terakhir pada 1983) tak terkena syarat seperti itu, karena "Apa yang kita lakukan selama ini sudah sesuai dengan keinginan IMF," kata Syahril Sabirin, juru bicara Bank Indonesia. Menurut Arifin Siregar, fasilitas bantuan IMF itu diharapkan sudah bisa diumumkan bulan depan . Gubernur BI itu sekaligus membantah suara-suara yang mengesankan bahwa dengan meminta pinjaman ini Indonesia sedang dililit kesulitan. "Kita dalam posisi yang siap membayar semua utang. Tak ada maksud untuk meminta penjadwalan," kata Arifin Siregar. Permohonan pinjaman Indonesia itu akan dibahas Sidang Eksekutif IMF di Washington, 4 Mei depan.