HARGA Brent, minyak Inggris dari Laut Utara yang sangat menentukan harga pasaran internasional, pekan lalu, sudah jatuh sampai US$ 15,45 per barel. Menurut Menteri Perminyakan Kuwait, Ali Al-khalifa, yang diwawancarai televisi Inggris, harga minyak bisa jatuh sampai US$ 10 per barel, jika para produsen minyak bukan anggota OPEC tak mau bekerja sama dengan OPEC. Beberapa negara anggota OPEC sudah mulai bersuara ingin mencegah kejatuhan harga minyak lebih parah. RRC telah menawarkan diri akan membekukan ekspornya pada angka yang dicapainya tahun lalu. Meksiko, pekan lalu, sepakat dengan Mesir (dan Venezuela yang anggota OPEC) untuk suatu usul pencegahan jatuhnya harga minyak internasional. Inggris, yang dituding OPEC sebagai negara yang tak mau bekerja sama, sebenarnya juga sudah babak belur bersama rekan-rekannya produsen di Laut Utara (Denmark, Belanda, dan Norwegia). Pekan ini mereka berunding di Norwegia, tapi belum jelas apakah akan bekerja sama dengan OPEC. Inggris, yang kini memproduksi 2,5 juta barel per hari, menurut Ali Al-khalifa, pantasnya memotong produksi 300.000 barel. Toh, sejauh ini minyak Inggris masih untung, karena biaya produksinya hanya ? 7 (US$ 10) per barel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini