AMERIKA kebanjiran uang Jepang, sesudah perorangan dan pelbagai perusahaan Jepang bisa menikmati boom hasil ekspor penjualan video, komputer, kamera, dan mobil bikinan mereka. Dari jumlah samurai dolar yang mengalir hampir US$ 60 milyar tahun lalu, sekitar US$ 30 milyar ditanamkan dalam surat-surat berharga. Menurut sebuah taksiran, jumlah uang yang dibenamkan dalam US Treasury Bills (surat berharga terbitan Departemen Keuangan AS), yang berjangka tiga dan enam bulan, sekitar US$ 4,7 milyar. Jumlah investasi Jepang di negeri "pasar bebas itu" diduga meliputi nilai tidak kurang dari US$ 9 milyar. Jumlah perusahaan AS, yang sahamnya dibeli sebagian atau seluruhnya dikuasai Jepang, makin meningkat: tahun lalu mencapai 24 usaha, sedangkan pada 1983 hanya 21 usaha. Kata seorang pengamat, naiknya penyertaan modal Jepang di perusahaan AS itu merupakan salah satu usaha mereka untuk menghindari pembatasan kuota barang ekspor. Sebab, dengan menghasilkan barang sejenis di negeri pasar yang proteksionistis seperti AS, mereka bisa berkelit dari ketentuan pembatasan itu. Karena itu, tak heran, makin banyak perusahaan mobil Jepang menyelenggarakan patungan atau membuka usaha sendiri untuk bisa memasarkan mobilnya di AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini