Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Ribuan tenaga kerja perkebunan di Malaysia asal Indonesia akan dipulangkan karena mereka masuk tidak sah. Tun Tan tidak setuju. (eb)

23 Maret 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKITAR 20.000 tenaga kerja perkebunan di Malaysia asal Indonesia diberitakan hendak dipulangkan Departemen Imigrasi Negara Bagian Pahang. Alasan: mereka masuk tidak secara sah. Namun, ketua umum Asosiasi Produsen Pertanian Malaysia (Malaysian Agricultural Producers Association - MAPA), Tun Tan Siew Sin, merasa prihatin. Tun Tan, menurut koran Ne7 Straits Times (Malaysia) pekan lalu, khawatir hal itu bisa menghancurkan perekonomian karena orang Malaysia tak suka lagi bekerja di perkebunan. Padahal, gaji tenaga perkebunan lebih baik dari tenaga kerja di daerah perkotaan. Buruh perkebunan menerima upah harian 15 ringgit Malaysia (Rp 6.500), dan buruh tetap menerima gaji M$ 279 (Rp 120.000) per bulan, sedangkan buruh pabrik di kota bergaji M$ 276. "Sebaiknya, tenaga imigran Indonesia yang dikenal pekerja keras itu disahkan saja," kata Tun Tan. Tapi kalangan pimpinan Serikat Buruh Perkebunan (National Union of Plantation Workers) tak setuju dengan Tun Tan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus