PT Danareksa dan perusahaan pialang (broker) Panin Bank sibuk menyapu di bursa saham, sejak akhir tahun lalu. Nilai Cibinong, yang pada awal 1984 masih berkibar pada Rp 19.000, melorot hingga Rp 11.700 pada Desember lalu. Kejatuhan itu agaknya sudah terlalu parah, sehingga semua sertifikat saham Cibinong diborong Danareksa. Kebetulan pula Danareksa membutuhkan saham pendukung sertifikat seri pendapatan baru yang hendak dikeluarkan tahun ini. Cuma sekitar 1.000 Iembar yang dibeli sampai pekan lalu, tetapi langkah Danareksa cukup menolong. Nilai Cibinong, pekan lalu, bertahan pada Rp 12.100 per lembar. Pialang Panin mulai menyapu bursa sejak akhir Desember. Saham-saham perusahaan grupnya, Panin Bank, anjlok dari Rp 2.500 ke Rp 1.860, Desember lalu. Dalam 20 hari saja, sekitar 10.000 lembar saham Panin Bank dilempar di bursa. Namun, pada 28 Desember pialang Panin membeli 5.650 lembar, sehingga harganya tak turun lagi. Sejak tahun baru ini, 4.875 lembar dilemparkan orang lagi di bursa, tapi dengan harga yang sudah lebih tinggi. Jumat pekan lalu, harganya sudah terkerek lagi sampai Rp 2.285. "Semuanya diambil broker Panin Bank," kata pimpinan perusahaan broker Intan Artha kepada TEMPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini