"BISNIS umroh" kini dimonopoli biro-biro perjalanan Safari Walisongo, Eagle Tripelti, Pantravel, Natrabu, Musi Holiday (semuanya di Jakarta), Dhafco Hanjuang (Sukabumi), dan Linda Jaya (Surabaya). Menteri Agama mengumumkan, 4 Januari lalu, cuma tujuh perusahaan itu yang diizinkan sebagai penyelenggara umroh untuk tiga tahun. Tahun ini, diduga peserta umroh tak akan sampai 15.000, seperti tahun lalu. Menteri Agama memang menjadwalkan penyelenggaraan umroh sejak Oktober lalu hingga 20 April depan. Praktis, tinggal tiga bulan. Terpaksa biro-biro perjalanan itu menyusun paket umroh berbau "turisme". Linda Jaya, misalnya, menjual paket perjalanan dengan tarif US$ 3.800: 10 hari tinggal di Medina, Mekkah, dan Jeddah, 10 hari lagi jalan-jalan ke Madrid, Paris, dan Brussel di Eropa. Ada juga paket murah, US$ 600, tapi cuma untuk tiga hari di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini