SUATU undang-undang, agar impor tekstil dibatasi setingkat tahun lalu, diungkapkan Ed Jenkins, ketua caucus tesktil di Kongres AS, pekan lalu. Kuota impor dilaksanakan pemerintah AS terhadap, terutama, negara-negara berkembang yang berproduksi dengan tenaga murah. Antara lain Hong Kong dan Indonesia. Hal itu menyebabkan importir AS beralih ke negara yang tidak kena kuota. Misalnya, dari Italia, tesktil yang diimpor AS selama kuartal pertama tahun ini meningkat 161% dibandingkan tahun lalu. "Impor dari negara yang kena kuota sangat riskan," kata David Seiniger, ketua importir pakaian wanita di New York. Sebab, bisa kena embargo di pabean AS bila pemerintah berpendapat bahwa barang sejenis itu sudah terlalu tinggi jumlahnya. Namun, sejumlah eksportir di Indonesia, kabarnya, masih terus menerima pesanan yang disetujui pemerintah, asalkan membuat pernyataan bahwa risiko kena embargo ditanggung sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini