HANYA dalam tempo kurang dua minggu, suku bunga untuk nasabah utama (prime rate) naik dua kali. Kenaikan tingkat bunga dari 11,5% jadi 12% pekan lalu itu mula-mula dilakukan First National Bank of Chicago, disusul kemudian oleh Mellon Bank, Citibank, Chase Manhattan, Morgan Guaranty Trust, dan Chemical Bank Menurut David M. Jones, ekonomis di Aubrey C. Lanston & Co., tingkat bunga itu diperkirakannya akan mencapai 13% memasuki semester kedua tahun ini. Bagi banyak perusahaan, kenaikan suku bunga kredit jangka pendek itu jelas akan menaikkan biaya dana mereka. Apa boleh buat, lembaga keuangan memang terpaksa menaikkan bunga itu, mengingat pinjaman likuiditas dari Federal Reserve dan sertifikat deposito, dua alat penghimpun dana ampuh bagi perbankan, bunganya sudah naik. Sebaliknya, fasilitas pinjaman jangka pendek bunganya masih tetap 8,5%, atau 2% lebih rendah dari tingkat bunga di pasar uang antarbank. Rendahnya bunga fasilitas diskonto itu menyebabkan pinjaman jangka pendek berbagai bank ke Federal Reserve, dalam tempo dua minggu, naik dari US$ 500 juta pada awal Maret, jadi US$ 1.250 juta. "Tingkat bunga fasilitas diskonto itu tampaknya ditekan untuk mendinginkan keadaan ekonomi supaya lebih moderat," ujar Jones.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini