Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Tokopedia Melissa Siska Juminto membeberkan strategi yang harus dilakukan platform agar bisa bertahan di tengah banyaknya e-commerce yang tumbang. Menurut Melissa, salah satu kunci agar bisa terus relevan dan bertahan ialah beradaptasi. Dengan beradaptasi, berinovasi, dan terus mempelajari apa yang diinginkan oleh pasar dapat terus membuat platform atau e-commerce bertahan dan menjadi pilihan customer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selalu ya, kepada konsumen selalu kami kedepankan, juga bagaimana cara kami bisa memberi nilai tambah kepada stakeholders kami. Seperti mitra, merchant, mitra kreator, bahkan logistik patner, dan payment partners yang akan membuat sebuah order itu berhasil. Selain itu juga pengalaman belanjanya juga aman dan nyaman,” kata Melissa saat ditemui di sela-sela acara Tokopedia dan Shop Tokopedia Summit di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia juga menyampaikan di tengah persaingan antara e-commerce yang begitu ketat, perusahaannya selalu berfokus pada konsumen dan orang-orang yang dapat memberikan dampak. Selain itu, kata dia, kolaborasi dengan lintas platform serta mengembangkan beragam kampanye juga menjadi nilai tambah dan memberikan keuntungan lebih untuk Tokopedia.
Salah satu bentuk kolaborasi yang dimaksud oleh Melissa ialah Tokopedia yang bekerja sama dengan Tiktok Shop. Melalui kolaborasi, dia juga mengungkapkan, setidaknya terjadi peningkatan transaksi yang mencapai 95 persen. “Kalau di (kampanye) beli lokal saja, tadi kami sudah cerita sekitar 70-an persen,” kata dia.
Melissa mengatakan saat ini sudah ada kira-kira 21 juta mitra yang bergabung dengan Tokopedia. Dia juga tak memungkiri pertumbuhan pendapatan yang dirasakan oleh Tokopedia dibandingkan dari tahun sebelumnya meningkat signifikan. “Tapi kami tidak bisa merinci pertumbuhannya berapa. Tapi yang kami rasakan memang pertumbuhannya lumayan cepat ya, seiring transaksi dan lainnya,” ucapnya.
“Yang pasti upaya kami adalah tetap fokus untuk terus berinovasi, terus menjadi relevan dan terus memberi nilai tambah. Itu penting sekali,” kata dia.
Diketahui, ada beberapa e-commerce yang harus tutup karena tak mampu lagi bersaing, misalnya JD.ID. E-commerce lain, seperti Lamido, Elevenia, dan Valadoo beberapa contoh yang sudah tutup lebih dulu sebelum tahun 2020. Terbaru, e-commerce Bukalapak juga tengah mengalami tantangan dan harus memutuskan menghentikan penjualan produk fisik mereka dan beralih sepenuhnya pada penjualan virtual, seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, dan layanan pembayaran.