Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Hotel Nusantara di IKN sepi karena tak ada acara pemerintah.
Para taipan berencana membangun mal, pusat penelitian, dan infrastruktur di IKN.
Mereka menunggu pemindahan aparatur sipil negara ke IKN.
TIGA bulan setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Swissôtel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tampak lengang pada Rabu, 4 Desember 2024. Siang itu tak ada satu pun tamu terlihat di lobi hotel bintang lima tersebut. Restoran di belakang lobi pun sepi pengunjung. Di parkiran, hanya ada satu mobil tamu.
Keriuhan justru ada di sudut lain Hotel Nusantara. Para pekerja yang memakai helm hilir-mudik merampungkan pembangunan pelbagai fasilitas. Dua di antaranya sibuk memperbaiki beton jalur pedestrian. Beberapa pekerja lain memasang kanopi di area kolam renang serta membangun gerbang. Fasilitas seperti kolam renang, spa, dan pusat kebugaran masih dalam tahap pembangunan.
Director of Commercial Swissôtel Nusantara Ari Putra Ervanto mengakui tingkat hunian atau okupansi hotel tak semoncer ketika ada agenda pemerintah pada Agustus dan September 2024. Ari mengatakan saat ini rata-rata tamu 30 orang sehari. “Parkiran sepi karena tamu ada yang keluar dari hotel,” kata Ari kepada Tempo, Rabu, 4 Desember 2024.
Menurut dia, okupansi hotel rendah karena belakangan pemerintah tak mengadakan acara di IKN. Memang ada warga lokal yang menginap di hotel karena penasaran terhadap IKN. Namun jumlahnya tak sebanyak tamu dari kalangan pemerintah. Ia berharap pemerintah segera memindahkan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN supaya perekonomian dan pariwisata bergerak.
Hotel Nusantara berdiri di atas lahan 20 ribu meter persegi yang tak jauh dari Istana Kepresidenan dan kantor Otorita IKN. Lokasi bangunan yang mengusung desain modern itu berada di Jalan Merdeka, jalur utama di IKN. Hotel bertarif Rp 2-25 juta itu memiliki 191 kamar dengan 6 tipe.
Gedung 9 lantai itu dibangun dari dana patungan 12 taipan yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara. Mereka antara lain bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja; pemilik Grup Mulia, Eka Tjandra; pemilik Grup Kawan Lama, Kuncoro Wibowo; pemilik Alfamart, Djoko Susanto; dan Garibaldi Thohir alias Boy Thohir dari PT Adaro Energy Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Alfian dari Balikpapan berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Pertunjukan Taipan di Tanah Sepaku"