Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media Relations Head PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan mengatakan investigasi pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi meledaknya tungku smelter PT (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) sedang dilakukan. Dedy mengatakan perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang.
"Kami menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku," kata Dedy melalui keterangan resminya pada Selasa, 26 Desember 2023. "Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku."
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023. Insiden di kawasan PT IMIP, Sulawesi Tengah, itu menyebabkan 18 tenaga kerja meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 10 orang merupakan pekerja Indonesia, sedangkan 8 lainnya tenaga kerja asing (TKA) China. Selain itu, ada 41 korban mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit dan klinik di kawasan PT IMIP.
"Para korban meninggal telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing sebagai bentuk respon cepat dan intensif yang dilakukan oleh PT IMIP," ujar dia.
Ia mengatakan pemberangkatan setiap jenazah didampingi oleh perwakilan dari tim Komunikasi PT IMIP dan tim HRD, dari masing-masing perusahaan atau tenant asal pekerja menuju kediaman keluarga korban. Sedangkan untuk TKA, PT IMIP berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke China.
Pilihan Editor: Kecelakaan Kerja di Smelter Berulang, Indonesia Bakal Kehilangan Pasar Nikel?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini