Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan realisasi investasi pada triwulan II 2023 mencapai Rp 398,7 triliun. Pada periode ini Singapura masih menjadi negara dengan penanaman modal asing (PMA) terbesar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Negara asal PMA dari pada triwulan II 2023 pertama Singapura dengan nilai US$ 3,4 miliar," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan realisasi Investasi dari Januari sampai Juni 2023, Singapura juga masih menjadi negara asal PMA terbesar dengan nilai investasi mencapai US$ 7,7 miliar. Lalu Cina dengan nilai US$ 3,8 miliar. Disusul Hongkok sebesar US 3,5 miliar, Jepang US$ 2 miliar, dan Amerika Serikat US$ 1,6 miliar.
Pada triwulan II 2023, Cina juga masih menempati urutan ke dua negara asa PMA terbesar dengan nilai investasi US$ 2,6 miliar. Disusul Hongkong senilai US$ 2 miliar, Jepang US$ 1 miliar, dan Malaysia US$ 0,8 miliar.
Sektor realisasi investasi asing terbesar pada periode ini adalah industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya. Nilainya sebesar US$ 2,5 atau mencapai 20 persen dari total PMA.
Di urutan kedua adalah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Investasi asing yang masuk mencapai US$ 1,9 miliar atau 15,4 persen dari total PMA pada triwulan II 2023.
Kemudian sektor industri kimia dan farmasi mendapat PMA sebesar US$ 1,3 miliar atau 10 persen. Lalu industri pertambangan sebesar US$ 1,2 miliar atau 9,9 persen. Serta sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 6,4 persen atau US$ 0,8 miliar.
Realisasi PMA terbesar juga masih terjadi di Jawa Barat dengan total nilai investasi US$ 2,6 miliar. Lalu Sulawesi Tengah sebesar US$ 1,7 miliar, DKI Jakarta US$ 1,5 miliar, Banten US$ 1,2 miliar, dan Jawa Timur US$ 1 miliar.