Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Investor Nomor 1 di Indonesia pada Triwulan II 2023 Masih Dipegang Singapura

Singapura masih menjadi negara dengan penanaman modal asing (PMA) alias investor terbesar.

21 Juli 2023 | 15.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan realisasi investasi pada triwulan II 2023 mencapai Rp 398,7 triliun. Pada periode ini Singapura masih menjadi negara dengan penanaman modal asing (PMA) terbesar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Negara asal PMA dari pada triwulan II 2023 pertama Singapura dengan nilai US$ 3,4 miliar," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan catatan realisasi Investasi dari Januari sampai Juni 2023, Singapura juga masih menjadi negara asal PMA terbesar dengan nilai investasi mencapai US$ 7,7 miliar. Lalu Cina dengan nilai US$ 3,8 miliar. Disusul Hongkok sebesar US 3,5 miliar, Jepang US$ 2 miliar, dan Amerika Serikat US$ 1,6 miliar. 

Pada triwulan II 2023, Cina juga masih menempati urutan ke dua negara asa PMA terbesar dengan nilai investasi US$ 2,6 miliar. Disusul Hongkong senilai US$ 2 miliar, Jepang US$ 1 miliar, dan Malaysia US$ 0,8 miliar.

Sektor realisasi investasi asing terbesar pada periode ini adalah industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya. Nilainya sebesar US$ 2,5 atau mencapai 20 persen dari total PMA. 

Di urutan kedua adalah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Investasi asing yang masuk mencapai US$ 1,9 miliar atau 15,4 persen dari total PMA pada triwulan II 2023. 

Kemudian sektor industri kimia dan farmasi mendapat PMA sebesar US$ 1,3 miliar atau 10 persen. Lalu industri pertambangan sebesar US$ 1,2 miliar atau 9,9 persen. Serta   sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 6,4 persen atau US$ 0,8 miliar. 

Realisasi PMA terbesar juga masih terjadi di Jawa Barat dengan total nilai investasi US$ 2,6 miliar. Lalu Sulawesi Tengah sebesar US$ 1,7 miliar, DKI Jakarta US$ 1,5 miliar, Banten US$ 1,2 miliar, dan Jawa Timur US$ 1 miliar.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus