DIREKTUR Utama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), B.J. Habibie, boleh bergembira karena Presiden Soeharto ikut menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama IPTN-Boeing di Seattle, Kamis pekan lalu. Acara ini rupanya digabungkan dengan kunjungan Kepala Negara RI ke Seattle untuk menghadiri pertemuan para pemimpin APEC (Asia Pasific Economic Cooperation). Markas Boeing memang terletak di kota yang sama. Adapun kerja sama IPTN-Boeing sudah dirintis sejak 1982. Yang ditandatangani di Seattle itu adalah kelanjutannya. Semula kerja sama ini dimaksudkan untuk membantu IPTN dalam dua hal. Pertama, meningkatkan kemampuan IPTN agar berkualifikasi sebagai pemasok suku cadang Boeing. Selain itu, juga untuk membantu proses kerja perancangan dan pembuatan pesawat N-250 agar sesuai dengan standar kelaikan udara AS. Kini IPTN sudah dinyatakan sebagai pemasok berkualifikasi Boeing. Dengan modal itu, ''IPTN berhasil memenangkan tender pengadaan 200 unit trailing edge flap Boeing 737, senilai 30 juta dolar,'' kata Vernon L. Castle, direktur pengadaan Boeing. Trailing edge flap adalah bagian bergerak sayap yang termasuk komponen vital. ''Pembuatannya tak mudah karena ini merupakan bagian yang mengalami banyak stres dalam penerbangan,'' kata Castle. Selain itu, IPTN berhasil memenangkan kontrak pengadaan tempat barang untuk 200 pesawat Boeing 767. Bahkan, IPTN sedang mengejar kontrak pembuatan komponen Boeing 757. Dalam kontrak kerja sama lanjutan, IPTN berharap dapat pula menjual jasa di kelas yang lebih tinggi seperti bidang pe rancangan, ''yang dikerjakan para insinyur ataupun S-2,'' kata Habibie lagi. ''Untuk jasa ini kita berharap dapat mengenakan tarif dua kali lipat,'' lanjutnya. Di pihak lain, Castle melihat IPTN akan menjadi produsen trailing edge flap nomor satu, dalam pengertian mutunya sangat baik. BHM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini