Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus mendorong penggunaan jalur alternatif bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan lalu lintas saat arus mudik Lebaran tahun ini. Salah satu jalur yang direkomendasikan adalah Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menekankan bahwa jalur ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi tekanan kendaraan di jalur utama, terutama di Pantai Utara (Pantura) yang sering mengalami lonjakan volume kendaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah melalui Kementerian PU telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelayakan jalur Pansela sebagai alternatif yang aman dan nyaman bagi pemudik. Sejumlah perbaikan infrastruktur dilakukan untuk menjaga kondisi jalan agar tetap prima. Selain itu, langkah-langkah pencegahan juga diterapkan untuk mengantisipasi potensi bencana alam, seperti longsor, di beberapa titik rawan sepanjang jalur ini.
Tak hanya sekadar menjadi jalur alternatif, pengembangan Pansela juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas, diharapkan sektor usaha lokal, seperti kuliner, penginapan, dan destinasi wisata, bisa merasakan manfaatnya. Dengan demikian, tidak hanya jalur Pantura yang merasakan dampak ekonomi dari arus mudik, tetapi juga wilayah di sepanjang jalur Pansela.
Jalur Pantai Selatan Jawa membentang melewati lima provinsi di Pulau Jawa dengan panjang total lebih dari 1.300 kilometer. Berikut rincian ruas jalan Pansela yang telah disiapkan sebagai jalur alternatif mudik:
- Provinsi Banten: Ruas Simpang Labuhan hingga perbatasan dengan Provinsi Jawa Barat sepanjang 170,09 km.
- Provinsi Jawa Barat: Ruas jalan dari perbatasan dengan Banten hingga Sindang Barang, kemudian berlanjut hingga perbatasan Jawa Tengah dengan panjang total 416 km.
- Provinsi Jawa Tengah: Jalur ini membentang dari perbatasan Jawa Barat hingga Glonggong dengan panjang 213,36 km, melintasi berbagai daerah strategis.
- Provinsi DI Yogyakarta: Ruas yang menghubungkan Congot, Legundi, hingga Duwet memiliki panjang sekitar 118,39 km.
- Provinsi Jawa Timur: Rute Pansela di provinsi ini terbentang sepanjang 628,39 km, meliputi wilayah Panggul, Sendangbiru, Jarit, Puger, hingga Glenmore.
Meskipun jalur ini masih kurang populer dibandingkan dengan jalur Pantura atau tol Trans Jawa, Pansela menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih lancar karena lalu lintas yang relatif sepi. Hal ini memungkinkan pemudik untuk mencapai tujuan dengan waktu tempuh yang lebih efisien, terutama bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan di jalur utama.
Jika pemudik memulai perjalanan dari Pelabuhan Merak, Banten, dan menuju Banyuwangi, Jawa Timur, maka mereka akan melewati 23 kabupaten dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan.
Jalur arus mudik Lebaran ini juga didukung dengan fasilitas seperti rest area dan tempat wisata yang dapat menjadi titik perhentian sementara bagi pemudik yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Rizki Dewi Ayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Pemudik Diminta Waspada di Perlintasan Kereta Api