Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah awal pekan ini mulai menggencarkan pengecekan kesiapan sejumlah SPBU menjelang libur Lebaran 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pengecekan itu, pihak Pertamina meminta pihak SPBU lebih berperan aktif jika kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang disalurkan ke konsumen sesuai standar yang telah ditentukan. Salah satunya dengan cara memasang sampel BBM yang dijual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setiap pagi, setiap SPBU sebelum melayani konsumen wajib melakukan cek kondisi mutu, sampel BBM juga dipajang sehingga masyarakat tidak khawatir dengan produk yang dijual," ujar General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aribawa di saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Senin 24 Maret 2025.
Pemajangan sampel BBM yang dijual ini usai ramai beredar isu soal BBM oplosan belakangan terakhir.
Aribawa menyatakan, pengawasan lebih ketat diberlakukan di seluruh SPBU untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan. Agar terjamin mutunya sesuai dengan spesifikasi Direktorat Jenderal Minyak Bumi dan Gas (Ditjen Migas).
"Pengawasan sangat ketat dilakukan di SPBU, mulai dari Rewulu (terminal BBM area Yogyakarta), ada quality control hingga sampai ke SPBU," kata dia.
Aribawa mengatakan tidak segan-segan memberikan sanksi keras bagi SPBU yang melanggar aturan apapun bentuknya. Entah merekayasa kualitas ataupun kuantitas BBM yang disalurkan.
Penutupan sementara menjadi opsi utama untuk mengevaluasi SPBU yang terbukti bermasalah.
"Untuk SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran pembinaannya dimulai dari penutupan untuk kemudian memperbaiki operasional SPBU tersebut," kata dia.
Aribawa mengatakan proyeksi pemenuhan BBM untuk gasoline yang terdiri dari Pertalite, Pertamax dan Turbo selama masa libur Lebaran 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 1.951 KL/hari. Jumlah ini naik sebesar 6,8 persen dari hari biasanya yang berkisar 1.828 KL/hari.
Adapun proyeksi kenaikan juga terjadi pada bahan bakar pesawat atau Avtur. Di Bandara YIA Kulon Progo proyeksi kenaikan Avtur mencapai 27 persen dari sebelumnya 136 KL/hari nantinya akan jadi 175 KL/hari. Sedangkan Bandara Adi Sutjipto dari 17 KL/hari naik 2 persen menjadi 22 KL/hari.
Adapun untuk proyeksi LPG naik sebesar 3,05 persen dari sebelumnya 527 MT/hari menjadi 543 MT/hari. Pertamina juga menambah pasokan Elpiji di seluruh kabupaten dan kota se DIY sebanyak 570.243 tabung atau naik 347 persen dari waktu normal.
Sedangkan untuk gasoil terjadi penurunan dari sebelumnya 497 KL/hari menjadi 371 KL/hari. Penurunan disebabkan aturan pemerintah yang membatasi mobilitas angkutan truk selama lebaran.