Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jelang Libur Nataru Beberapa Harga Bahan Pokok Menanjak, Pemerintah Jakarta Pusat Rutin Mengontrol Harga

Kenaikan harga bahan pokok terjadi menjelang libur Nataru membuat pemerintah Jakarta Pusat rutin melakukan kontrol harga pangan, apa saja upayanya?

21 Desember 2024 | 09.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 alias libur Nataru, Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) terus memantau ketersediaan pasokan dan harga pangan di pasar. Hal ini dilakukan guna memastikan stabilitas harga serta ketersediaan barang selama periode tersebut.

Wali Kota Jakarta Pusat Arifin, saat mengunjungi Pasar Senen Blok III pada Kamis 19 Desember 2024, menyatakan bahwa terjadi fluktuasi harga sejumlah kebutuhan pokok. "Ya tentu kunjungan ini kita bisa melihat, memang menjelang libur Nataru ada beberapa kebutuhan pangan yang semakin meningkat, harga pun juga ada yang naik dan turun," ujar Arifin. Meski demikian, Arifin menegaskan bahwa stok pangan masih terkendali dan aman.

Beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga, seperti telur, cabai, dan bawang merah. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyampaikan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat serta kondisi cuaca ekstrem di daerah produksi. "Cabai rawit dan cabai merah mengalami kenaikan signifikan, dari sekitar Rp20.000 menjadi Rp40.000 per kilogram," jelas Teguh. Sementara itu, harga bawang merah juga naik meski ketersediaannya masih melimpah.

Harga beras pun naik, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil, berkisar Rp50 per kilogram. Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, harga beras IR I naik menjadi Rp14.983 per kilogram, sementara beras premium mencapai Rp15.840 per kilogram. Namun, Teguh memastikan bahwa stok beras yang tersedia sebanyak 70.500 ton cukup untuk kebutuhan dua hingga tiga bulan ke depan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Pusat telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Beberapa langkah tersebut meliputi


1. Pemantauan langsung ke pasar oleh pejabat pemerintah.
2. Penyelenggaraan pasar murah keliling di 111 titik.
3. Penyediaan dan pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu.
4. Pemenuhan gudang penyimpanan bahan pangan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti PD Pasar Jaya, Tjipinang Station, dan Food Station.

Pemkot Jakarta Pusat juga mengembangkan kegiatan urban farming di 69 lokasi untuk mendukung ketahanan pangan. "Alhamdulillah pada panen serentak kali ini kita berhasil mendapatkan 65-70 kilogram bawang merah," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti.


Selain itu, Arifin menyebutkan bahwa gerakan pangan dan panen cabai secara mandiri di kantor-kantor pemerintahan serta wilayah masyarakat terus digiatkan. "Kita menuju ketahanan pangan. Apa yang kita bisa lakukan, seperti menanam dengan green house, ini yang terus kita lakukan," ungkapnya.


Teguh Setyabudi menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas pangan selama libur akhir tahun. "Pelaku usaha juga tetap saya minta untuk kerja samanya," ujarnya.

Pemerintah optimis bahwa langkah-langkah yang telah diambil dapat memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga yang tetap terjangkau selama periode Nataru.

ANTARA
Pilihan editor: Libur Nataru Polres Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Posko Ramah Anak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus