Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell secara resmi akan menggantikan Janet Yellen untuk memimpin bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keputusan tersebut berdasarkan kesepakatan Senat Amerika Serikat. Powell akan mulai memimpin The Fed setelah masa jabatan Janet Yellen berakhir pada 3 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Senat menyepakati setelah voting dengan hasil 85 banding 12 untuk mantan eksekutif ekuitas swasta tersebut, yang secara luas dipandang sebagai pilihan untuk kontinuitas kebijakan The Fed. Ia dipilih Presiden Donald Trump pada bulan November 2017 untuk menggantikan Yellen, wanita pertama yang memimpin The Fed.
Pergantian kursi pimpinan The Fed ini terjadi di tengah perubahan yang lebih luas dalam kepemimpinan bank sentral AS. Gedung Putih sedang mencari kandidat potensial untuk mengisi kursi wakil ketua yang kosong, sejak Stanley Fischer pensiun pada bulan Oktober, serta penerus Gubernur Fed wilayah New York William Dudley, yang berencana untuk mengundurkan diri pada pertengahan 2018.
Dalam memilih Powell, Trump memecahkan praktik bipartisan presiden dalam tiga dekade terakhir yang mencalonkan kembali kursi Fed yang mereka warisi dari presiden sebelumnya.
Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 0,25 Persen
Powell merupakan pendukung gagasan Yellen, yang secara bertahap menaikkan suku bunga. Ia juga dikenal sejalan dengan Gedung Putih dalam melonggarkan peraturan bank yang diberlakukan setelah krisis keuangan AS.
Powell tidak pernah memilih untuk menolak kursi tersebut sejak bergabung dengan The Fed pada tahun 2012 dan memihak kubu dovish di bank sentral dalam dengar pendapat oleh Senat pada 28 November lalu, yang mengindikasikan bahwa mungkin masih ada lebih banyak ruang untuk pasar tenaga kerja.
"Mungkin akan ada lebih pelonggaran, lebih banyak orang yang bisa kembali bekerja. Saya pikir kita melihat ekonomi dengan angka pengangguran di bawah 4 persen," katanya.
Masa jabatan Yellen berakhir pada 3 Februari 2018, dan dia akan memimpin pertemuan Federal Open Market Committee pada 30-31 Januari mendatang. The Fed telah memproyeksikan tiga kali kenaikan suku bunga acuan pada 2018, dan memandang pemotongan pajak Trump memberikan stimulus jangka pendek terhadap ekonomi yang akan meningkatkan pertumbuhan menjadi 2,5 persen tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan 2,1 persen pada bulan September lalu.
Powell perlu menilai apakah laju pengetatan kebijakan saat ini cukup untuk menopang inflasi, yang tetap berada di bawah target The Fed sebesar 2 persen dan diperkirakan hanya naik sedikit pada akhir 2018.