Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana menambah jumlah kartu sembako menjadi untuk 20 juta penerima manfaat dari sebelumnya 15,2 juta penerima. Pembagian kartu sembako untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini diharapkan dapat menekan dampak virus Corona (Covid-19) terhadap perekonomian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jumlah penerima akan meningkat dari 9,27 menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat, Sedangkan besaran manfaat naik 25 persen. Kebijakan ini efektif April 2020," kata Jokowi, Selasa, 31 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menjelaskan kartu sembako ini akan diberikan selama 9 bulan. Sebelumnya disampaikan nominal dana yang diterima penerima kartu sembako akan ditambah Rp 50.000 dari semula Rp 150.000. "Diterima Rp 200.000 per keluarga penerima manfaat. Alokasi dana dianggarkan Rp 4,5 triliun,” katanya.
Per Maret 2020 bantuan yang disalurkan melalui kartu sembako bakal ditambah nominalnya dari Rp 150.000 per bulan menjadi Rp 200.000 per bulan. Kartu sembako itu diberikan kepada 15,2 juta keluarga penerima manfaat.
Pemerintah sebelumnya menyatakan tengah mengevaluasi stimulus pertama penanggulangan Covid-19 agar penggunaan lebih sesuai dengan konteks saat ini. Seperti diketahui, stimulus pertama yang diberikan oleh pemerintah secara total mencapai Rp 10,3 triliun untuk mendukung sektor pariwisata dan transportasi serta dukungan terhadap daya beli.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk saat ini baru kenaikan manfaat kartu sembako sebesar Rp 50.000 per penerima manfaat yang sudah terealisasi. Sedagkan sisanya akan dievaluasi agar penyalurannya lebih tepat sasaran.
"Stimulus pariwisata mungkin kita akan adjust yang nilainya sekitar Rp 3,9 triliun apakah memang bentuk seperti yang kita berikan pada pengumuman pertama itu masih bisa berjalan," kata Sri Mulyani, Jumat, 20 Maret 2020.
BISNIS