Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi terancam gagal meresmikan Jembatan Holtekamp atau Jembatan Merah di Jayapura, Papua. Sebabnya, ada konflik lahan antara masyarakat dan salah satu perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu sekarang enggak bisa diresmikan. Kenapa? Masyarakat sudah punya sertifikat. Ada satu Bintang Mas (perusahaan), datang dan klaim tanah ini dia beli semua. Dan bahkan sudah ada sertifikat yang punya, hari ini tidak bisa diresmikan Pak Presiden," kata Lenis di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lenis mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Jokowi. Pasalnya, Jokowi sempat bertanya kepadanya kapan bisa meresmikan jembatan itu. "Pak Presiden tanya saya kapan diresmikan. Ada masalah, sekarang ini Bintang Mas yang bikin masalah, sekarang dia harus jelaskan," ujarnya.
Jembatan Holtekamp dibangun di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Keberadaan jembatan dengan tipe pelengkung baja ini diharapkan bisa memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara Skouw dari semula 2,5 jam menjadi 1 jam.
Pembangunan Jembatan Merah ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Pemprov Papua serta Pemerintah Kota Jayapura. Total biaya pembnagunan jembatan ini sebesar Rp 1,3 triliun. Pembangunan jembatan ini dikerjakan konsorsium kontraktor kontruksi PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya.