Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jember - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 9 Jember melakukan rekayasa pola operasi untuk KA Pandalungan dari Jember tujuan Gambir pasca insiden kereta anjlok di Stasiun Tanggulangin Sidoarjo, Minggu, 14 Januari 2024. Dari Stasiun Jember, KA Pandalungan rencananya akan berangkat pukul 17.00 WIB dengan menggunakan rangkaian darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KA Pandalungan akan diberangkatkan dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian 7 gerbong kereta kelas eksekutif dan 1 gerbong kereta ekonomi 80 tempat duduk," kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro dalam keterangan tertulis, Minggu, 14 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cahyo mengatakan, bagi penumpang yang tiketnya berada pada gerbong kereta eksekutif 8, dikarenakan diganti dengan kereta kelas ekonomi, apabila tidak berkenan berangkat, maka tiket akan dikembalikan 100 persen di luar biaya pemesanan.
"Sedangkan bagi penumpang yang tetap akan berangkat, maka akan mendapat biaya pengembalian sebesar 50 persen dari harga tiket dan akan diberikan di stasiun tujuan," ujarnya menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kereta Api atau KA (75A) Pandalungan relasi Gambir - Surabaya - Jember anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu,14 Januari 2024 pukul 07.57 WIB.
Tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, KA Pandalungan masih belum dapat melanjutkan perjalanan menuju ke Jember. Sementara untuk penumpang telah disediakan bus yang mengantarkan menuju tujuan masing-masing.
Pada pukul 12.07 WIB, satu kereta kelas eksekutif yang tergelincir sudah berhasil dinaikkan rodanya kemudian ditarik menuju Stasiun Sidoarjo. Saat ini crane yang dikirim dari Solo sudah berada di Stasiun Sidoarjo dan petugas di lapangan masih berusaha mengevakuasi kereta pembangkit dan lokomotif yang posisinya masih keluar dari rel.
“KAI Daop 9 menyampaikan permohonan maaf atas terganggu dan terhambatnya beberapa perjalanan kereta api. KAI berharap doa dan dukungan semua pihak agar rintang jalan tersebut dapat segera teratasi dan perjalanan kereta api menjadi normal kembali,” tutup Cahyo.