Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pelaku usaha sambut rencana pembentukan harga acuan minyak sawit Indonesia.
Pengurus bursa sawit tidak boleh terafiliasi dengan industri.
Harga acuan bisa mencegah anjloknya harga sawit petani.
JAKARTA — Rencana pemerintah menetapkan harga acuan minyak sawit (CPO) sendiri disambut positif oleh pelaku usaha. Kehadiran harga acuan dan bursa sawit di dalam negeri diharapkan dapat menguntungkan pelaku usaha sawit dari hulu hingga hilir. Musababnya, saat ini acuan harga untuk produk sawit global adalah bursa di Malaysia dan Rotterdam.
Pelaksana tugas Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia, Sahat Sinaga, mengatakan Indonesia sebagai pemain sawit jumbo di dunia seharusnya memiliki harga acuan sendiri. "Sekarang ini, misalnya, permintaan tinggi, tapi bursa Rotterdam membuat harga rendah. Kita dirugikan," ujar dia, kemarin.
Ia mengatakan harga komoditas internasional biasanya murni dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan pasar. Apabila pasokan naik dan permintaan turun, harga otomatis turun karena kelebihan pasokan. "Tapi, kalau terjadi situasi sebaliknya (harga tidak sesuai dengan mekanisme pasar), itu perlu diatur," kata Sahat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo