Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kata Wamenaker soal Tarif Impor AS: Momentum Bangun Swasembada Industri

Tarif impor AS menjadi momentum untuk membangun swasembada industrial di Indonesia.

12 April 2025 | 08.04 WIB

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan seusai bertemu dengan President ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, 11 April 2025. Tempo/Septhia Ryanthie
Perbesar
Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan seusai bertemu dengan President ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, 11 April 2025. Tempo/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Solo - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan tak menampik keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif impor sangat dirasakan dampaknya oleh pengusaha bahkan hingga tenaga kerja. Namun, Noel, sapaan karibnya, menilai itu justru menjadi momentum untuk membangun swasembada industrial di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau terasa (dampak), pasti terasa. Tapi justru ini jadi momentum kita untuk mampu. Kalau ada swasembada energi, swasembada pangan, kenapa kita tidak bicara tentang swasembada industrial kita," ungkap Noel ketika ditemui wartawan usai berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun dalam kunjungannya ke Solo, ia bertemu dengan kalangan pengusaha tekstil. Noel mengungkapkan ada kabar baik bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang selama ini menjadi keluhan kalangan pengusaha industri tekstil dan produk tekstil telah menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto. Permendag tersebut merupakan revisi Permendag Nomor 36 Tahun 2023 yang mengatur kebijakan dan pengaturan impor di Indonesia. 

"Jadi nanti permendag ini terkait peraturan-peraturan teknis yang kiranya tidak bersahabat dengan industri tekstil, semua harus dilaporkan ke Presiden dan Presiden harus mengetahuinya. Tidak lagi kementerian-kementerian mengambil sembarangan keputusan-keputusan yang tidak berpihak pada industri dalam negeri kita," katanya.

Ia mencontohkan impor bahan jadi yang merusak industri tekstil dalam negeri. Menurutnya itu terlegitimasi dengan Permendag Nomor 8 yang akhirnya membuat kalangan pengusaha industri dalam negeri khususnya tekstil dalam negeri terpukul dengan impor barang jadi tersebut. Kondisi itu diperparah dengan adanya impor ilegal. "Belum lagi yang ilegal. Dengan yang legal aja babak belur tekstil kita apalagi yang ilegal," katanya. 

Pemerintah akan membuat regulasi yang berpihak kepada industri dalam negeri. Rencananya Prabowo telah memerintahkan agar Permendag Nomor 8 itu dicabut atau direvisi. Ia juga berharap industri tekstil di Indonesia tumbuh dengan baik dengan masuk dalam program strategi nasional dan membuat kawasan-kawasan industrial yang berbasis tekstil. 

Menurutnya, jika Trump mampu menjaga industrinya, maka ia meyakini Presiden Prabowo dan Indonesia juga akan menjaga industrinya. "Kenapa Indonesia tidak? Sekarang ramai-ramai kan akhirnya semua negara di dunia menjaga industri dalam negerinya. Jangan sampai lagi nanti kita menciptakan para kartel-kartel impor. Dan ini saya sampaikan sekali lagi, ini musuh nyata industrial kita," katanya. 

Noel mengatakan negara harus bersahabat dengan industrial, karena mereka punya kontribusi luar biasa. "Bayangkan satu pabrik itu kalau bisa mempekerjakan 20 ribu atau 10 ribu pekerja, kan itu sedikit mengurangi beban negara. Minimal mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran," ucap dia. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus