Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemasangan rel kereta cepat Jakarta-Bandung rampung kemarin.
Luhut ingin kereta cepat bisa diresmikan pada Agustus mendatang.
Pemerintah sedang menegosiasikan tingkat suku bunga pinjaman dengan Cina.
JAKARTA – Pemasangan rel kereta cepat Jakarta-Bandung rampung setelah bagian rel terakhir selesai dikerjakan, kemarin. Berdasarkan catatan Tempo, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) beberapa kali menyesuaikan tenggat penyelesaian pemasangan rel dari wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung, ke wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, itu.
Dalam dokumen yang diperoleh Tempo pada Oktober 2022, KCIC membidik penyelesaian pemasangan rel pada 28 Februari 2023 untuk bisa mengejar tenggat operasi pada Juni 2023. Selanjutnya, dalam bahan paparan yang disampaikan dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat pada awal November tahun lalu, target tersebut digeser ke 21 Maret 2023.
Kendati pemasangan rel sepanjang total 304 kilometer tersebut pada akhirnya molor tipis dari target konstruksi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar bahwa proyek itu masih berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada kendala berarti.
Meskipun demikian, pemerintah melonggarkan tenggat peresmian sepur kilat tersebut menjadi Agustus 2023. "Bukan mundur, kami mau bikin hadiah 17 Agustus (hari kemerdekaan Indonesia)," kata Luhut selepas meninjau rampungnya pemasangan rel kereta kencang tersebut, kemarin.
Luhut mengatakan rampungnya pemasangan rel sepur menjadi salah satu capaian yang krusial bagi keseluruhan proyek. Musababnya, proyek akan bisa berlanjut ke babak berikutnya: uji integrasi. Pemerintah membidik pengujian tersebut bisa dilakukan paling tidak pada Mei sehingga proyek bisa selesai pada Agustus mendatang.
Harus Lolos dari Berbagai Jenis Ujian
Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 9 November 2022. TEMPO/Prima mulia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Harno Trimadi, menyampaikan bahwa pengujian yang baru bisa dilakukan setelah rel tersambung semua adalah pengujian prasarana atau jalur. Sementara itu, pengujian terintegrasi atau uji pengoperasian keseluruhan sarana dan prasarana kereta baru bisa dilakukan setelah fasilitas operasi selesai dipasang. "Misalnya, listrik aliran atas dan persinyalan," katanya.
Hanya, Harno tidak memberikan waktu rinci kapan target pengujian terintegrasi itu dimulai. "Jadwal rinci sebaiknya tanyakan ke KCIC," ujarnya. Ia hanya mengatakan Kementerian Perhubungan akan mengawasi setiap proses yang dilakukan oleh perseroan sehingga kemajuan proyek bisa sesuai dengan jadwal.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, kemajuan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 86 persen. Sejumlah pekerjaan fisik, seperti pengerjaan jembatan, terowongan, subgrade, dan konstruksi stasiun, sudah mencapai 80-99 persen.
Pekerjaan yang masih di bawah 80 persen hanya pembangunan Stasiun Padalarang, yang baru 32 persen. Dokumen yang sama juga menyebutkan pekerjaan komunikasi, persinyalan, serta informasi baru mencapai 78 persen dan pekerjaan kelistrikan baru 72 persen.
Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan perusahaannya terus menggeber berbagai pekerjaan yang tersisa supaya selesai sesuai dengan rencana. Dengan demikian, proses pengujian pun dapat dilakukan bersama Kementerian Perhubungan, sampai nantinya mendapatkan sertifikat laik operasi. Berbarengan dengan penyelesaian pembangunan akses menuju stasiun serta persiapan operasional dan perawatan kereta cepat, KCIC juga melakukan pelatihan sumber daya manusia.
Negosiasi Suku Bunga Pinjaman
Di samping perkara konstruksi, sebelumnya salah satu tantangan yang dihadapi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah pembengkakan biaya proyek atau cost overrun. Indonesia dan Cina telah menyepakati angka cost overrun sebesar US$ 1,2 miliar. Angka tersebut lebih besar dari usul Cina senilai US$ 982,5 juta, tapi lebih kecil daripada hitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebesar US$ 1,449 miliar.
Pembengkakan ongkos proyek itu rencananya didanai oleh pinjaman baru dari China Development Bank sebesar 75 persen. Adapun 25 persen sisanya ditanggung pemegang saham KCIC, yaitu konsorsium Indonesia sebesar 60 persen dan konsorsium Cina 40 persen. Sebagai catatan, PT Kereta Api Indonesia telah menyuntikkan modal sebesar Rp 2 triliun untuk mendanai cost overrun. Suntikan modal itu berasal dari Penyertaan Modal Negara untuk KAI.
Menko Luhut mengungkapkan, pemerintah masih bernegosiasi dengan China Development Bank mengenai bunga dari pinjaman tambahan tersebut. "Mereka maunya sebesar 4 persen, kita mintanya 2 persen. Negosiasi sudah berjalan," ujar Luhut. Ia menuturkan bahwa isu tersebut akan dibawa ke dialog tingkat tinggi di Beijing pada bulan ini.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, mengatakan titik kritis saat ini adalah sinkronisasi persinyalan dan perkara teknis lainnya. Kalau hal-hal tersebut bisa diselesaikan sesuai dengan rencana, ia yakin target operasi pada Agustus bisa dicapai. "Karena barangnya pun sudah ada semua," katanya.
Adapun Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Aditya Dwi Laksana, berpendapat berbeda. Dia menyarankan pemerintah agar tidak memaksakan target operasi sepur kilat. Musababnya, hal paling penting dari pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung adalah masalah keselamatan. Karena itu, persiapan dan pengujian sarana-prasarana sepur pun tidak bisa diburu-buru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"LRT Jabodebek yang bukan kecepatan tinggi saja butuh uji coba yang cukup panjang. Padahal panjangnya tidak sampai ratusan kilometer dan bukan kecepatan tinggi," kata Aditya. Apalagi kereta cepat merupakan tekonogi yang baru dibangun di Indonesia dan perlu diuji berdasarkan kondisi serta cuaca di Tanah Air.
Aditya mengatakan seremoni peresmian kereta cepat Jakarta-Bandung boleh saja dilaksanakan pada Agustus mendatang. Namun ia meminta KCIC tidak melakukan operasi komersial lebih dulu. "Kalau hanya simbolis enggak apa-apa, tapi jangan membawa penumpang komersial. Sifatnya masih uji coba terbatas," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kemenhub, Jakarta, 23 Februari 2023. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Kekhawatiran serupa pernah pula disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pertemuan bersama jajaran PT KCIC pada Oktober 2022. Sumber Tempo yang mengetahui perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengatakan Budi Karya—yang mengacu pada rekomendasi konsultan perkeretaapian asal Inggris, Crossrail International—mewanti-wanti bahwa uji coba terintegrasi dan tes commissioning kereta cepat tidak bisa dilakukan hanya tiga bulan.
"Menhub kan sudah menyewa jasa Crossrail. Itu katanya secara best practice tidak bisa (uji coba hanya tiga bulan). Secara teoretis juga tidak bisa karena dampaknya ke keamanan," kata sumber tersebut. Ia menambahkan, uji coba minimum dilakukan selama enam bulan guna menjamin keamanan operasi.
CAESAR AKBAR | AMELIA RAHIMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo