Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional di kawasan Asia Tenggara terus ditingkatkan.
Satgas LCT akan merumuskan pemberian kemudahan, insentif, dan percepatan pelayanan ekspor dan impor.
Dedolarisasi lebih banyak berdampak pada stabilitas perekonomian domestik.
JAKARTA — Pemerintah dan Bank Indonesia membentuk satuan tugas (satgas) nasional untuk mewujudkan kebijakan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi yang melibatkan negara mitra atau local currency settlement (LCT). Pembentukan tim yang disebut Satgas LCT ini merupakan kelanjutan atas rencana "dedolarisasi" atau menggantikan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan bilateral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Ferry Irawan, menjelaskan bahwa pembentukan Satgas LCT dilakukan untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi antar-kementerian/lembaga yang memiliki peran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam meningkatkan implementasi kebijakan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Contohnya dalam kolaborasi untuk merumuskan pemberian kemudahan, insentif, dan percepatan pelayanan ekspor dan impor bagi pelaku usaha yang menggunakan mata uang lokal dalam transaksinya dengan negara mitra,” ujarnya kepada Tempo, kemarin, 6 September 2023.
Pembentukan satgas ini melibatkan berbagai lembaga, meliputi Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Penandatanganan nota kesepahaman pembentukan Satgas LCT dilakukan di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43.
Warga berbelanja ikan menggunakan mata uang rupiah dan ringgit Malaysia di perbatasan Indonesia-Malaysia, Pulau Sebatik. ANTARA/M Rusman
Inisiatif LCT ini didorong untuk mempermudah sistem pembayaran antar-negara anggota ASEAN maupun dengan negara mitra potensial lainnya. “Implementasi LCT juga akan didorong untuk mendukung sektor UMKM dalam cross-border e-commerce (perdagangan lintas batas),” katanya.
Implementasi LCT diharapkan akan menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia, khususnya dalam hal stabilisasi nilai tukar rupiah. Kebijakan ini juga diyakini akan mendorong kemandirian ekonomi dan memperkuat kinerja perekonomian domestik. Saat ini Indonesia telah mengimplementasikan kerja sama LCT dengan Malaysia dan Thailand yang dimulai sejak 2018, lalu dengan Jepang pada 2020, dan dengan Cina pada 2021.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, pembentukan Satgas LCT ditujukan untuk mempercepat implementasi kerangka kerja LCT guna mendukung stabilitas kurs rupiah dan memperkuat ketahanan pasar keuangan dalam negeri. “Implementasinya diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan ekspor-impor, investasi, dan transaksi pembayaran lintas batas, termasuk penggunaan kode QR cross-border, serta memfasilitasi perdagangan surat-surat berharga,” ucap Perry.
Ke depan, Indonesia berkomitmen terus memperluas kerja sama LCT dengan banyak negara mitra potensial, sehingga penggunaan mata uang lokal dapat diterapkan secara masif. Saat ini ada dua negara yang juga sudah melakukan kesepakatan kerja sama antar-bank sentral untuk penerapan LCT, yaitu Singapura dan Korea Selatan. Namun keduanya belum masuk tahap implementasi. India dan Arab Saudi juga disebut tengah dalam proses penjajakan untuk kerja sama ini.
Legacy Lead of ASEAN QR Code, Pandu Sjahrir, menyampaikan pemaparan disela-sela perkenalan proyek ASEAN-BAC Indonesia pada ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, 4 September 2023. Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru
Sementara itu, Legacy Lead of ASEAN QR Code, Pandu Sjahrir, mengimbuhkan, kerja sama pembayaran lintas batas menggunakan QRIS juga akan terus dikembangkan di negara-negara ASEAN. Sejauh ini sudah ada enam negara yang bekerja sama, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura. “Integrasi sistem pembayaran lintas batas diharapkan menjadikan transaksi lebih cepat, hemat biaya, transparan, dan inklusif.”
Adapun QRIS Indonesia-Thailand telah diluncurkan pada 17 Agustus 2022. Selanjutnya, Indonesia-Malaysia meluncur secara komersial pada Mei 2023. Sedangkan Indonesia-Singapura telah melakukan uji coba pada 17 Agustus 2023.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Faisal Rachman, mengatakan bahwa LCT merupakan kebijakan yang diyakini efektif untuk mengurangi peran dolar AS dalam kegiatan transaksional dan perdagangan antar-negara di kawasan. “Jika ketergantungan dolar AS berkurang, permintaannya juga akan menurun dan rupiah akan cenderung lebih stabil."
Namun, kata dia, dampak dari kebijakan ini tidaklah instan. Agar berhasil, pelaksanaan kebijakan ini harus konsisten dan melibatkan partisipasi yang luas, khususnya dari pelaku usaha. “Tantangannya, dolar AS punya value untuk lindung nilai atau bisa dijadikan safe haven asset karena penggunaannya sudah sangat mendunia.”
Terlebih, Faisal melanjutkan, ekonomi AS bagaimanapun merupakan ekonomi terbesar di dunia, dan menjadi salah satu mitra dagang utama. Sehingga dedolarisasi tidak serta-merta akan melemahkan dolar AS. Kebijakan ini, menurut dia, hanya akan mengurangi penggunaan dolar AS dalam beberapa transaksi, dan tujuan utamanya adalah stabilitas perekonomian dan ketahanan eksternal suatu negara.
GHOIDA RAHMAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo