MERPATI dan Bouraq siapsiap merentang sayap, Mandala juga tidak tinggal diam. Berawal dari pernyataan distrik manajer Mandala di Surabaya, H.M. Arsjad, Senin pekan lalu. Katanya, sejak Agustus Mandala dikuasai PT Darma Kencana Sakti yang adalah perusahaan milik Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad). Ini berarti 51% saham Mandala, yang selama tiga belas tahundikuasai PT Purna Jasa, sudah berganti tangan. Niat Purna Jasa menjual sahamnya sudah beredar sejak beberapa bulan silam. Namun ketika itu semuanya tutup mulut. "Saya tidak nemawarkan. Hanya saja, kalau ada yang berminat dan harganya bagus, kenapa tidak?" kata Soewardjo yang pemilik Purna Jasa. Darma Kencana Sakti, yang sebelumnya menguasai 49% saham Mandala, ternyata cepat menyambarnya. Belum ada kejelasan mengapa Soewardjo menjual sahamnya. Namun sebuah sumber menyebutkan bahwa selama jadi pemilik Mandala, Soewardjo tak pernah mendapatkan dividen. Padahal keuntungan Mandala yang mengalir ke kantong Kostrad mencapai Rp 3 milyar. Tak salah kalau Soewardjo kecewa. Tentang ini Kostrad siap dengan tangkisan, "Saham yang dimiliki Pak Soewardjo adalahsaham kosong. Didirikan tahun 1970 dengan modal satu pesawat, selama delapan tahun Mandala tidak menunjukkan tanda-tanda hidup. Mungkin karena itu, tahun 1979 PresidenSoeharto mempertanyakan nasib Mandala. Ternyata Mandala bertekad untuk jalan terus. Saat itu Soewardjo masuk dan mengusai saham mayoritas. Pucuk pimpinannya dipegang Santoso Soeharto, bekas direktur di Merpati. Mandala pun mulai giat. Jumlah pesawatnya bertambah menjadi 11 buah dan melayani 8 jalur penerbangan. Bahkan ada rencana, armada Mandala akan disemarakkan dengan lima pesawat B 737200 dan lima CN 235. Mandala lalumenargetkan laba Rp 114 milyar pada tahun 1995/96. Namun di belakang rencana tadi Mandala kabarnya mengalami kesulitan keuangan. "Tidak betul itu," sangkal sekretaris perusahaan Mandala, Hermanus Winarto."Kami masih untung dan masih bisa gaji karyawan," tandasnya. Dwi S. Irawanto, BAS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini