Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura menggelar pameran ritel terintegrasi pertama di Ngee Ann City atau Takashimaya, Orchard Road, Singapura, salah satu pusat perbelancaan yang tenar di kalangan pelancong, pada 17-21 April 2024. Acara yang bertajuk Indonesia in SG itu diikuti lebih dari 45 jenama fesyen Indonesia. Pameran itu disebut menghasilkan transaksi Rp 4,2 Miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia in SG fokus pada fesyen, promosi budaya, serta promosi pariwisata. Indonesia in SG menampilkan pameran dagang ritel (business to customer) yang memamerkan lebih dari 30 jenama fesyen terbaik Indonesia hasil kerja sama dengan Jakarta Fashion Week. Ada juga 15 perusahaan skala usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang fesyen terpilih hasil binaan dan kurasi dari Bank Indonesia, Bank BNI, dan Sarinah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selama lima hari pameran, sukses meraup transaksi sebesar hampir Rp4,2 miliar dan dikunjungi lebih dari 210 ribu pengunjung,” kata Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Ahad, 27 April 2024.
Suryo mengatakan Indonesia in SG merupakan pameran ritel pertama yang digagas KBRI Singapura bersama Kementerian Perdagangan RI. Pameran ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan dukungan penuh dari badan usaha milik negara, sektor swasta, hingga berbagai elemen masyarakat sebagai upaya membawa produk-produk fesyen Indonesia bersaing secara langsung di pasar Singapura.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menyebut Kemendag akan terus mendorong berbagai upaya kolaborasi lintas sektor secara lebih sinergis, baik dengan KBRI, kementerian dan lembaga, BUMN, hingga swasta. Indonesia in SG juga diisi dengan beragam acara, kegiatan gelaran, dan penampilan seni budaya Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan pemerintah menggarap serius promosi sektor fesyen digarap serius. Contoh keseriusan tersebut adalah Indonesia in SG.
"Industri fesyen merupakan salah satu tulang punggung utama dari ekspor Indonesia dengan tingkat pertumbuhan 20,71 persen pada periode 2018 sampai 2022,” kata Didi.
Didi mengatakan beberapa tahun terakhir, Kemendag telah melaksanakan promosi fesyen Indonesia di pasar global. Tujuannya menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia melalui inisiatif dan serangkaian perhelatan seperti Jakarta Modest Fashion Week (JMFW), serta kolaborasi dan promosi di luar negeri dengan menggandeng JMFW dan Jakarta Fashion Week (JFW).
“Langkah ini berhasil mengantarkan beberapa jenama Indonesia tampil di panggung pekan fesyen internasional seperti New York Fashion Week, London Fashion Week, Tradeshow Paris Fashion Week, hingga kegiatan Indonesia in SG,” kata Didi.