Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemendag Siapkan Gudang SRG untuk Penyimpanan Sementara Cadangan Beras Bulog

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersiapkan sepuluh gudang Sistem Resi Gudang (SRG) untuk dimanfaatkan Perum Bulog sebagai tempat penyimpanan sementara hasil panen petani.

2 Januari 2025 | 15.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja beraktivitas di pergudangan Bulog, Jakarta, 4 November 2024. Pemerintah optimis cadangan beras minimal 2 juta ton dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan hingga akhir 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersiapkan sepuluh gudang Sistem Resi Gudang (SRG) untuk Perum Bulog sebagai tempat penyimpanan sementara hasil panen petani. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, gudang-gudang tersebut memiliki total kapasitas 13,5 ribu ton dan terletak di wilayah Jawa Tengah. Kendati kapasitasnya tidak terlalu besar, Budi menyebut gudang-gudang tersebut dapat membantu Bulog menyimpan stok beras di Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Menko Pangan telah menyampaikan kebutuhan tahun depan yang semakin meningkat, seperti untuk Lebaran sekitar bulan Maret dan Program Makan Bergizi. Kita harus bekerja keras agar suplai tidak kekurangan,” kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa, 31 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi menuturkan, gudang-gudang SRG tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti Kudus, Demak, Pekalongan, Banjarnegara, Blora, Wonogiri, Cilacap, dan Brebes. Dia berharap, pemerintah daerah Jawa Tengah dapat mempersiapkan gudang-gudang tersebut agar dapat segera dimanfaatkan oleh Bulog. “Kami mohon bupati dan walikota bisa membantu membersihkannya untuk persiapan musim panen, sehingga dapat dipakai Bulog untuk penyimpanan sementara komoditas beras hasil panen petani,” kata dia.

Budi mengatakan, saat ini Kemendag juga mempunyai gudang-gudang SRG lain yang belum terpakai. Gudang-gudang tersebut, menurut dia berpotensi mendukung ketahanan pangan dengan kapasitas 145 ribu ton.

Adapun Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini, stok beras di gudang Perum Bulog tercatat sebesar 2.070.318 juta ton. Stok ini terdiri dari 1.848.639 ton beras cadangan beras pemerintah dan 221.679 ton beras komersial. Stok ini umumnya akan disalurkan ke masyarakat melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan bantuan pangan.

Ditambah dengan stok beras di masyarakat, Bapanas memproyeksikan stok awal 2025 dapat mencapai total 8,398 juta ton. Angka ini merupakan carry over dari stok akhir 2025. Sedanglan kebutuhan beras 2025 diperkirakan sebesar 31,04 juta ton berdasarkan perhitungan konsumsi rumah tangga, konsumsi nonrumah tangga, dan proyeksi jumlah penduduk tahun 2025 sebesar 284.438.782 jiwa.

Dia pun memastikan stok cadangan beras awal tahun ini aman berkat realisasi impor 3,6 juta ton tahun lalu. Dengan impor itu, pemerintah kini memiliki cadangan pangan 2 juta ton. “Kami bisa mengatakan tidak impor karena ending balance di 2024 transfer ke 2025 itu cukup,” ujar Arief saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Desember 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus