Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menargetkan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat, beroperasi sebagian pada awal 2020. Untuk merealisasi rencana itu, Kemenhub telah menandatangani perjanjian konsesi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC pada Kamis, 12 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Harapan kita dengan mendukung ini, konektivitas di Indonesia bagian barat semakin baik dan kita tahu Kalimantan Barat dan sekitarnya merupakan titik-titik ekonomi yang sangat maju, ditandai dengan Pontianak begitu maju, bahkan sekarang relatif over kapasitas,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Budi, saat ini konektivitas logistik di Kalimantan Barat relatif stagnan atau jalan di tempat. Dengan adanya konsesi ini, Budi juga berharap akan tumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi di sekitar Kijing.
Selain mengerjasamakan Terminal Kijing, Kementerian Perhubungan akan mengerjasamakan pengelolaan sejumlah pelabuhan. Setidaknya ada 20 pelabuhan yang sedang dalam tahap evaluasi oleh Kementerian Keuangan. Budi menyebut akan memberi kesempatan Pelindo I, II, III, dan IV untuk mengelola.
Pembangunan Terminal Kijing akan dilakukan secara bertahap dengan total investasi Rp 14,45 triliun. Untuk pembangunan tersebut, IPC telah menunjuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai pelaksana dengan nilai proyek Rp 2,74 triliun.
WIKA akan melaksanakan pembangunan terminal dari sisi konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung, container yard, serta fasilitas lainnya.
Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan, nantinya Terminal Kijing memiliki empat terminal yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2019. Empat terminal itu terdiri atas multipurpose, curah cair, curah kering, dan kontainer.
“Tahap awal itu kita mulai terminal multipurpose yang bisa melayani berbagai jenis barang. Itu yang disebut sebagai tahap awal, yang akan dioperasikan di akhir tahun 2019. Insya Allah,” ujar Elvyn.
Elvyn mengatakan perjanjian konsesi Terminal Kijing akan berlangsung selama 69 tahun. Untuk kapasitas nantinya Terminal Kijing memiliki kapasitas hingga 2 juta TEUs.
“Untuk seluruh terminal itu kapasitasnya sekitar dua juta TEUs untuk yang peti kemas, kemudian yang curah cair dan curah kering itu sekitar 100 juta ton. Fase pertama hanya 500 ribu keseluruhan,” kata Elvyn.