Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan harus ada terobosan dalam membangkitkan sektor pariwisata terdampak oleh pandemi Covid-19. Menurut Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, adanya tur virtual diharapkan bisa menjadi solusi bagi wisatawan tetap mendapatkan pengalaman berwisata namun tetap aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk berwisata secara aman dan nyaman saat ini bisa dipenuhi dengan tur virtual secara interaktif. Ini bisa menjadi solusi bagi para wisatawan dari semua kalangan, semoga hiburan berwisata bisa menampilkan cuplikan dan gambar tentang peristiwa wisata di Indonesia yang bisa dinikmati secara daring," kata Neil saat konferensi pers secara virtual, Sabtu, 21 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan ada pagebluk, kata Neil, telah mengubah perilaku konsumen dalam menentukan produk atau jasa. Untuk saat ini, mereka menginginkan keamanan dan kenyamanan. Jadi pihaknya, mendorong pramuwisata berinovasi dalam memproduksi konten tur virtual interaktif.
“Konsep interaktif diangkat agar tidak menghilangkan sensasi dan pengalaman yang didapat wisatawan ketika berwisata secara langsung. Walau tur diikuti melalui aplikasi konferensi video, namun peserta dapat berinteraksi dengan pramuwisata yang akan memandu langsung dari obyek wisata," ucapnya.
Neil menjelaskan, target pasar tur virtual ini sangat besar. Mulai dari anak sekolah hingga para warga negara Indonesia di luar negeri.
Dengan adanya pandemi, mereka dapat mengunjungi tempat-tempat nan jauh tanpa harus ke luar rumah, seperti ke Raja Ampat, Labuan Bajo, Danau Toba dan masih banyak destinasi wisata lainnya.
Adanya tur virtual interaktif, Neil berharap dapat memberikan pilihan hiburan
lain kepada masyarakat yang mulai jenuh di tengah pandemi.Pengembangan kegiatan tur virtual interaktif ini merupakan peluang yang sangat besar bagi para pelaku pariwisata khususnya pramuwisata untuk tetap berkreasi dan berinovasi di tengah pandemi.
“Bukan berarti tur virtual ini dapat menggantikan wisata yang sesungguhnya. Tur ini merupakan cuplikan mengenai destinasi-destinasi wisata di Indonesia yang nantinya dapat dikunjungi ketika keadaan kembali normal," tuturnya.
Perlahan tapi pasti, semua industri tak terkecuali industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan bertransformasi melalui digital dan membiasakan diri dengan perkembangan teknologi. “Cita-cita besar kami adalah ingin mewujudkan ekosistem digital supaya sinergi itu tetap ada,” kata Neil.