Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menggelar program mudik gratis untuk Lebaran 2025. Calon pemudik sudah bisa mendaftar program mudik bersama BUMN dengan tema "Mudik Aman Sampai Tujuan" itu mulai Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kementeriannya menggelar program tersebut untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto menghadapi masa mudik Lebaran 2025. “Bagi Kementerian BUMN, agenda mudik bersama ini serupa dengan kebijakan dalam menurunkan harga tiket pesawat atau penambahan gerbong kereta agar masyarakat dimudahkan untuk berkumpul dengan keluarga,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis pada Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini, sebanyak 78 perusahaan BUMN akan ikut serta dalam menyelenggarakan program mudik gratis. Kementerian BUMN menargetkan akan ada 100 ribu pemudik yang bisa mengikuti program itu.
Ada tiga moda transportasi yang ikut menyediakan program mudik gratis, yaitu bus, kereta api, dan kapal laut. Moda transportasi bus menyediakan 1.360 unit kendaraan untuk mudik gratis dengan kapasitas 67 ribu pemudik. Sementara itu, ada 90 rangkaian kereta api dengan kapasitas 28 ribu pemudik dan 26 unit kapal laut dengan kapasitas 5 ribu pemudik yang juga memfasilitasi mudik gratis 2025.
Pendaftaran calon penumpang mudik gratis dibuka mulai 3 Maret hingga 17 Maret 2025. Kementerian BUMN juga menyampaikan jadwal keberangkatan masing-masing jenis moda transportasi untuk mudik gratis 2025. Angkutan bus akan berangkat pada 27 Maret 2025, Kereta api pada 25-28 Maret 2025, dan kapal laut pada 28 Maret 2025.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan Program Mudik Gratis BUMN 2025 mencakup lebih dari 200 kota/kabupaten tujuan. Destinasi itu tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua.
"Pemerintah dan BUMN berharap program ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, menekan angka kecelakaan, serta memberikan pengalaman mudik yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat," kata Tedi.