Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kementerian Ketenagakerjaan tampak remang-remang pada Rabu siang, 5 Februari 2025. Di area lantai dasar, tampak sejumlah lampu mati. Dari empat lift yang tersedia, Kementerian Ketenagakerjaan hanya mengaktifkan dua pintu untuk mengantarkan pegawai ke lantai atas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengatakan meminimalisasi penggunaan lampu ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menghemat pengeluaran kantor. “Efisiensi,” kata Immanuel usai wawancara bersama jurnalis Tempo pada Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan hampir 90 menit itu, Immanuel tangkas menjawab pertanyaan Tempo soal berbagai isu, salah satunya meminimalisasi pengeluaran di kementerian. Namun, Immanuel tak menjelaskan berapa besar anggaran di kementeriannya yang dipangkas. “Pak Menteri yang tahu,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo meminta para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk berhemat lewat Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2024 yang diterbitkan pada 22 Januari lalu. Instruksi ini menargetkan penghematan anggaran pendapatan dan belanja negara pada 2025 hingga Rp306,6 triliun. Terdiri dari anggaran kementerian lembaga Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp50,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah menerbitkan surat dengan nomor S-37/MK.02/2025. Bendahara negara meminta menteri dan kepala lembaga untuk mengidentifikasi belanja yang akan dihemat dan membahasnya dengan mitra komisi di Dewan Perwakilan Rakyat. Hasil revisi akan dikumpulkan ke Kementerian Keuangan paling lambat 14 Februari 2025.
Kendati demikian, Ketua Umum Prabowo Mania 08 itu menyebut pemangkasan anggaran ini tak akan mengganggu kinerja di kementeriannya, termasuk pendampingan ketenagakerjaan. Dia mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan akan menjalani perintah Prabowo dengan senang hati. “Tidak ada keluh kesah,” kata dia.
Ditemui terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran kementeriannya bakal dipangkas sekitar 52,5 persen. Airlangga mengatakan langkah penghematan sudah mulai diterapkan di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian. "Jadi untuk menunjukkan simbol bahwa (anggaran) kami dipotong, memang langsung kami matikan (lampu dan listrik)," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Penghematan listrik tersebut, kata dia, sekaligus menjadi simbol bahwa anggaran Kemenko Perekonomian dipangkas. Namun ia mengatakan optimalisasi anggaran akan dilakukan agar pemangkasan tak berdampak pada target dan program yang ingin dicapai Kemenko Perekonomian.
Ilona Esterina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.